Kupang, Vox NTT – Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Josef A. Nae Soi angkat bicara terkait kekeringan di provinsi itu.
“Inikan musim. Kita harus berterima kasih kepada Tuhan bahwa kita NTT ini diberikan matahari lebih panas dan lebih lama, ” ungkap Wagub Nae Soi kepada wartawan di Kupang, Senin (29/07/2019).
Menurutnya, kekeringan itu ada keuntungan bagi masyarakat untuk bisa memeroduksi garam.
“Dan itu ada keuntungannya juga kita bisa memproduksi garam. Kalau yang lain kita tidak bisa produksi pada musim panas, kita bisa tanam garam,” kata Nae Soi.
Di Indonesia kata dia, ada 2,9 juta ton impor garam dari luar.
“Garam kita paling hebat. Kenapa kita tidak bikin di NTT karena mataharinya, lebih panas dan lebih lama,” tuturnya.
“Jadi, kekeringanya itu jangan menangis tetapi kita harus berterima kasih kepada Tuhan karena dengan kekeringan itu ada hal-hal yang lebih dari yang kita harapkan itu,” pungkasnya.
Soal kelangkaan air di Kota Kupang, Nae Soi menegaskan, langkah yang dilakukan itu pertama, dengan menghemat penggunaan air.
‘Tidak boleh boros penggunaan air, “tutur Wagub Nae Soi
Kedua, kata dia, pihaknya akan melakukan jebakan-jebakan di kali Jembata Liliba Kota Kupang.
“Tiga bulan hujan sangat lebat tetapi airnya itu mengalir ke laut, maka itu kali di Liliba ini kita akan buat jebakan-jebakan begitu banjir tertahan di situ,” ujarnya.
“Dia penuh dulu baru dia masuk ke sini. Di penuh dulu tidak langsung ke laut. Tidak langsung ke laut. Itu ke depan,” tambahnya.
Nae Soi juga mengimbau kepada seluruh masyarakat agar tidak terlalu boros menggunakan air.
“Yang sekarang pasti kita akan usaha supaya kecukupan air itu dari PDAM supaya dihemat lah. Karena memang kita di sini masih susah air. Susah dalam arti bahwa kita berlimpah air pada saat tertentu, tetapi kekurangan pada saat tertentu,” tutup Nae Soi.
Penulis: Tarsi Salmon
Editor: Ardy Abba