Borong, Vox NTT-Ruas jalan Kembur-Metuk, Kecamatan Borong, Kabupaten Manggarai Timur (Matim), Provinsi NTT mulai dikerjakan.
Pantauan VoxNtt.com, Sabtu (03/08/2019), tampak kiri dan kanan badan jalan sudah digusur dengan menggunakan alat berat. Jalan itu juga tampak lebar, berbeda dengan sebelumnya.
Dari papan proyek yang dipajangkan, diketahui program peningkatan jalan itu menelan biaya Rp 6.618.695.000. Selain menelan biaya yang fantastis, proyek ini juga dikerjakan dengan waktu pelaksanaan 150 hari kalender.
Informasi yang dihimpun dari laman resmi LPSE Manggarai Timur, menyebutkan, ada 18 peserta yang sempat melakukan tender atas proyek itu. Namun, dimenangkan oleh CV Renviany.
CV ini beralamat di jalan Robusta Selatan, Tenda Ruteng, Kabupaten Manggarai. Selain itu, pengerjaan proyek tersebut diawasi oleh CV Wela Wua Rana.
Saat dikonfirmasi terkait proyek yang tengah dikerjakan itu, anggota DPRD Matim Leonardus Santosa meminta masyarakat untuk mengawasinya.
“Jadi wajib diawasi, karena setiap perencanaan pembangunan itu bukan hanya output saja income juga harus ada. Dan juga dampak pembangunan itu sendiri,” ujar politisi partai Demokrat itu.
Pria yang kerap disapa Onsa itu menjelaskan, semua program yang dicanangkan oleh pemerintah sangat bersentuhan langsung dengan kesejahteraan masyarakat.
Maka kata dia, output, income dan dampak dari sebuah pembangunan harus jelas peruntukkannya.
“Proyek jalan itu kan, berdampak pada perekonomian, maka masyarakat harus mengawasi pembangunan infrastruktur jalan. Bukan hanya jalan tetapi juga pembangunan-pembangunan lainnya,” ucapya.
Terkait berbagai keluhan masyarakat terhadap kualitas jalan, kata Onsa selain dikarenakan oleh masalah, kualitas pengerjaan, juga kualitas perencanaan yang kurang diperhatikan.
“Itu baru dari aspek teknik. Belum lagi dari aspek penggunaannya,” ujarnya.
Oleh karena itu dia berharap, masyarakat harus melakukan pengawasan dan juga terlibat aktif dalam pemelihraan.
“Jangan apatis misalnya ada batu jatuh dalam selokan, diangkatlah. Karena batu satu biji nanti bisa menghambat aliran air saat musim hujan. Air masuk badan jalan. Nanti jalannya bisa terkikis,” ucapnya.
Penulis: Sandy Hayon
Editor: Ardy Abba