Ende, Vox NTT-Aparat TNI di bawah pimpinan Dandim 1602 Ende, Letkol Inf. Mochamad Fuad Suparlin terjun langsung memantau peristiwa kebakaran hutan di Bukit Botak persis di lereng kaki Gunung Wongge di Kabupaten Ende, NTT, Rabu (07/08/2019) malam.
Aparat TNI ini turun pantau sekitar Pukul 20.00 Wita setelah mendapatkan laporan warga. Berdasarkan pantauan, api padam sendiri sekitar Pukul 22.30 Wita.
Dandim Fuad kepada wartawan menyatakan, tujuan ke lokasi untuk memadamkan api serta memastikan penyebab terjadi kebakaran hutan tersebut.
Namun, hal itu tidak tercapai karena medan yang terjal dan hutan lebat.
“Kondisi terakhir, kalau kita naik dari arah Ende Timur, tidak bisa kelihatan karena harus lewat beberapa bukit. Tadi kita baru lewat satu bukit dan ada beberapa bukit lagi dan hutan lebat,” ucap Dandim, setelah kembali dari lereng Gunung Wongge.
Kemudian, lanjut Dandim, sejumlah anggota kembali memantau melalui jalur alternatif lainnya. Namun, hal itupun terkendala karena jarak dan medan yang cukup ekstrem.
“Mudah-mudahan bisa padam sendiri. Ini, kita lihat (api) sudah tidak merambat. Sudah padam,” katanya.
Ia berpesan agar masyarakat tetap menjaga kawasan hutan dari peristiwa kebakaran selama musim kemarau. Hal ini Dandim tegaskan karena daratan Flores tidak punya riwayat kebakaran.
Breaking News: Gunung Wongge Ende Terbakar
Selain itu, Dandim Fuad juga perpesan kepada pemuda atau para pencinta alam untuk tidak bermain api di hutan lindung, agar kejadian serupa tidak terulang.
“Kalau kita amati, kebakaran terjadi dua tempat dan bukan berasal dari lahan atau kebun warga. Tapi kalau dari wilayah Ende Tengah, kemungkinan ada tapi jaraknya cukup jauh. Kami yakin itu bukan dari kebun warga,” katanya.
“Yang kita takut adalah anak-anak atau pemuda yang pencinta alam atau siapapun yang kita waspadai,” sambung Dandim.
Warga Panik
Sebelumnya, warga Jalan Perkuburan Aembambu Kelurahan Paupire, Fany dan Airin mengaku panik atas peristiwa tersebut. Mereka khawatir api merambat hingga ke pemukiman warga setempat.
“Kami takut api ke arah kampung kita pak, apalagi musim angin seperti ini,” ucap Airin saat ditemui wartawan, Rabu malam.
Ia bersama Fany membantah sumber api berasal dari lahan atau kebun warga setempat. Mereka menegaskan, jarak lahan ke Bukit Botak cukup jauh sehingga hal itu sangat tidak memungkinkan.
“Kita warga di sini tidak punya kebun di atas bukit itu pak. Ini mungkin ada orang yang sengaja membakar,” ucap dia.
Airin mengatakan, Bukit Botak tersebut kerap digunakan oleh para pencinta alam untuk berkemah. Namun, sejauh ini tidak ada aktivitas di bukit tersebut.
“Mereka biasa musim-musim tertentu baru buat kegiatan,” kata Fany.
Dikabarkan, Bukit Botak yang terletak persis di kaki Gunung Wongge terbakar pada Rabu sore sekitar Pukul 17.30 Wita. Kebakaran terjadi di dua titik yakni sebelah utara dan timur barat daya.
Api tampak berkobar besar hingga melahap ke kawasan Gunung Wongge kurang lebih lima jam. Namun, pada Pukul 22.30 Wita, pantauan Voxntt.com, kobaran api mengecil hingga akhirnya padam sendiri.
Penulis: Ian Bala
Editor: Boni J