Soe, Vox NTT- Dua saudara kandung masing-masing, David Boymau dan Yupik Filda Boimau berhasil menduduki kursi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Timor Tengah Selatan (DPRD TTS), Provinsi NTT periode 2019-2024.
David dan Yupik yang sama-sama calon dari Partai Hanura namun Dapil berbeda ini mengaku, hanya bisa bersyukur kepada Tuhan atas terpilihnya menjadi anggota DPRD TTS.
“Semua ini, semata-mata berkat dari Tuhan serta doa orangtua kami,” ujar David, anggota DPRD TTS ini saat diwawancarai VoxNtt.com, Jumat (16/08/2019).
David sendiri akan kembali dilantik sebagai anggota DPRD TTS untuk ketiga kalinya pada Senin (19/08/2019).
Sebagai ‘senior’ yang sudah lama berkecimpung di dunia politik, David hanya bisa berterima kasih kepada masyarakat di TTS yang kembali memberikan kepercayaan kepadanya.
“Terima kasih kepada masyarakat di Dapil V yang terdiri dari Kecamatan Amanuban Selatan, Kualin, Kolbano, Kuanfatu dan Kot’olin yang kembali memberikan kepercayaan kepada saya untuk mewakili mereka di legislatif,” ujarnya.
Selanjutnya, Yupik adalah wajah baru di DPRD TTS. Saat diwawancarai VoxNtt.com, wanita kelahiran Pene Selatan Kecamatan Kolbano 3 Juni 1983 ini, mengaku berada di legislatif merupakan sesuatu hal yang baru.
“Saya tidak pernah bercita-cita menjadi anggota dewan. Namun, dalam perjalanan waktu, keluarga maupun masyarakat mendorong saya untuk ikut saja. Saya pun ikut. Tidak ada target menang,” ujar istri dari Ketut Susiana, Kanit Tipikor Polres TTS ini.
Bahkan Yupik, yakin tidak lolos pasca hari pencoblosan. Sebelum maju caleg, wanita berambut ombak ini bekerja sebagai fasilitator pemberdayaan bidang pertanian ini. Ia mengaku, sudah berpikir untuk membuka usaha kios sebelum maju caleg.
“Persaingan memang cukup ketat. Pasca pencoblosan saya berpikir, mungkin saja tidak lolos. Karena saya tidak cari tahu jumlah suara caleg yang lain. Nah, dalam pleno tingkat desa, kecamatan dan kabupaten ternyata suara saya yang paling tinggi di Partai Hanura dari Dapil satu,” kisahnya.
Yupik mengakui sebagai pendatang baru di legislatif, ia akan tetap belajar dan menyesuaikan diri dengan situasi baru tersebut.
“Sebagai anggota DPR tentunya hal paling pokok adalah memperjuangkan aspirasi dan kepentingan masyarakat. Apalagi sebagai perempuan tentu saya juga harus perjuangkan apa yang namanya hak kaum perempuan,” ujar anak dari Katci Taneofeto ini.
Dua saudara kandung ini, jauh-jauh sudah memikirkan, dalam politik pasti ada perbedaan pendapat.
“Namun politik tetap urusan politik. Keluarga tetap di keluarga. Kalau ada perbedaan di hal politik, tentu tidak bisa dibawa-bawa ke rumah,” ujar David.
Keduanya pula mengaku, dunia politik selalu penuh dengan dinamika.
“Biasa. Di dunia politik itu baik buruk ada semua. Jangan berpandangan bahwa semua orang akan suka dengan kita. Namun tetaplah harus rendah hati untuk menerima setiap koreksi dan terus berbenah,” ujar David.
Penulis: L. Ulan
Editor: Ardy Abba