Ruteng, Vox NTT- Gerakan Masyarakat Peduli Sampah (GMPS) tak pernah henti berjuang untuk mewujudkan mimpi Kota Ruteng, ibu kota Kabupaten Manggarai bebas dari masalah sampah.
Itu terutama pasca Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menobatkan Ruteng sebagai salah satu kota kecil terkotor di Indonesia periode 2017/2018.
Sesaat setelah rilis KLHK ini keluar, GMPS selalu bekerja keras agar Ruteng bisa menjadi kota yang bersih dan indah.
Sebelumnya, GMPS memberikan beberapa tahapan edukasi untuk mengatasi persoalan sampah di Kota Ruteng. Itu antara lain beberapa kali memotori gerakan pembersihan massal di sejumlah titik di Kota Ruteng.
Selain itu, menggelar talk show di Radio untuk mengkampayekan berbagai upaya agar membebaskan Kota Ruteng dari persoalan sampah.
Bahkan GMPS juga menginisiasi pembuatan tong sampah dari drum bekas aspal dan melukis (mural) di Pasar Inpres Ruteng.
Pada moment peringatan HUT RI ke -74 GMPS juga turut berkontribusi untuk mewujudkan Kota Ruteng yang bersih.
Koordinator GMPS, Tiransius Kamilius Otwin Wisang menjelaskan, sesuai yang dicanangkan sebagai Hari Ruteng Kota Bersih dan Green, pihaknya memberikan 1000 tong sampah kepada berbagai elemen masyarakat.
Penyerahan dilakukan di Lapangan Motang Rua Ruteng pada Sabtu, 17 Agustus 2019 kemarin.
Kegiatan yang diinisiasi GMPS ini sebagai bentuk edukasi bersama mengatasi persoalan sampah di Kota Ruteng.
Selain wujud kepedulian kepada masyarakat, penyerahan tong sampah praktis ini juga sebagai bentuk kepedulian dan dukungan kepada pemerintah.
Selanjutnya kata dia, penempatan tempat sampah praktis ini akan diletakkan pada lokasi lokasi strategis di Kota Ruteng seperti di pasar, terminal, kantor dan sekolah-sekolah.
Pembuatan tong sampah praktis ini menurut Otwin, sebagai bentuk kampanye bersama terkait kesadaran pentingnya kebersihan.
“Disebut tong sampah praktis karena ringan, mudah dilipat dan dapat dipindahkan sesuai lokasi yang diinginkan,” ungkapnya kepada VoxNtt.com melalui pesan WhatsApp, Minggu (18/08/2019).
Lebih lanjut ia menjelaskan, tong sampah praktis ini mudah dibuat dan dapat diproduksi oleh tukang lokal dan ramah lingkungan karena terbuat dari kayu.
Selain itu, tong sampah praktis ini juga bertujuan mengajak segenap komponen masyarakat agar membiasakan diri memilah sampah plastik, kertas dan organik.
Pada HUT RI ke-74 ini, Bupati Manggarai Deno Kamelus menerima tong sampah dukungan masyarakat ini sekaligus mencanangkan Ruteng sebagai kota bersih.
Penulis: Pepy Kurniawan
Editor: Ardy Abba