Ruteng, Vox NTT – Desa Golo Langkok Kecamatan Rahong Utara mewakili Kabupaten Manggarai pada Liga Desa Nusantara (LDN) 2019 seri Provinsi NTT.
Turnamen sepak bola yang diselenggarakan oleh Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi tersebut akan digelar pada tanggal 22 – 25 Agustus 2019 di Lapangan Desa Kesetnana, Kabupaten Timur Tengah Selatan (TTS).
Pelatih Golo Langkok Nova Dwi Dewantoro menjelaskan, timnya terpilih setelah mengikuti serangkaian kompetisi LDN seri Kabupaten Manggarai.
Kompetisi yang dilaksanakan di Lapangan Motang Rua Beokina, Desa Golo Langkok, Kecamatan Rahong Utara saat itu diikuti oleh 7 (tujuh) desa.
Di antaranya; Desa Tengkulese, Liang Bua, Nao, Todo, Golo Langkok, Lalong dan Golo Cador.
Dalam turnamen LDN 2019 seri Kabupaten Manggarai tersebut, Desa Golo Langkok dan Desa Nao yang masuk ke babak final. Pertandingan final akhirnya dimenangkan oleh Desa Golo Langkok.
“Dari juara tersebut kami akhirnya dapat 1 tiket untuk melaju ke tingkat Provinsi NTT yang dilaksanakan di Desa Kasetnana, Kecamatan Molo Selatan, Kabupaten Timor Tengah Selatan. Desa Golo Langkok salah satunya yang pergi mewakili Kabupaten Manggarai,” ungkap Nova kepada VoxNtt.com melalui pesan WhatsApp, Selasa (20/08/2019)
Dia menambahkan, untuk seri Provinsi NTT diikuti oleh 6 desa pada 5 kabupaten.
Rinciannya yakni Kabupaten Belu 1 desa, Flores Timur 1 desa, Kupang 1 desa, serta Kabupaten Timor Tengah Selatan 2 desa.
Dibantu Banyak Pihak
Sebenarnya, kata Nova, Desa Golo Langkok tidak mengikuti turnamen tersebut. Hal itu lantaran keterbatasan biaya.
Namun, setelah pihak desa berkonsultasi dengan Pastor Paroki Beokina akhirnya kontingen itu tetap berangkat ke TTS, sekalipun masih kekurangan biaya.
Kontingen Desa Golo Langkok kemudian berangkat dengan menggunakan kapal laut melalui rute Aimere-Kupang.
“Kami modal nekat saja datang ke provinsi,” ujarnya.
Bantuan dari Pemerintah Desa Golo Langkok, kata Nova, sebanyak 20 juta. Kemudian, sumbangan masyarakat Desa Golo Langkok kurang lebih 6 juta, sumbangan Camat Rahong Utara secara pribadi sebesar 1,1 juta.
Selain itu, dari tua Adat Rumah Gendang Beokina Rp 150.000, SMAN 2 Rahong Utara 500 ribu, ASKAB Manggarai 1 juta dan KONI sebanyak 10 juta.
Nova menambahkan, sumbangan lain datang dari keluarga Diaspora Rahong Utara yang ada di Labuhan Bajo Manggarai Barat berupa ID cart, burner bertuliskan kontingen, dan kaos untuk para pemain.
“Itu semua biaya kita pres untuk kebutuhan sesuai dengan keadaan uang, karena kita belanjakan buat keperluan anak-anak baik baju tim, jaket, kaos kaki, sarung tangan kiper, dan skin dekker,” katanya
Namun, untuk sepatu pemain dibeli sendiri karena kesulitan dan keterbatasan biaya.
“Bagi kami yang penting nekat berjuang berangkat bertanding di Tanah Timor,” ujar Nova.
Nova juga mengucapkan terima kasih kepada Paguyuban Manggarai, mahasiswa Rahong Utara di Kupang yang telah membantu selama para pemain berada di ibu kota Provinsi NTT itu.
Ia berharap pula ada dukungan dari semua pihak, khususnya keluarga Paguyuban Manggarai yang ada di Soe, TTS.
“Soalnya besok (Rabu, 21/08) kami datang ke Soe tanpa tahu di mana kita berlabuh, menurut informasi dari panitia penginapan dan akomodasi selama di Soe ditanggung panitia, hanya untuk konsumsi dan lain-lain kami siapkan sendiri untuk tim selama di Soe, Kabupaten TTS,” tutup Nova.
Penulis: Pepy Kurniawan
Editor: Ardy Abba