Kefamenanu, Vox NTT-Gedung PAUD Netna 2 yang dibangun oleh Pemdes Loeram, Kecamatan Insana, Kabupaten TTU sejak tahun 2017 lalu hingga saat ini belum selesai dikerjakan.
Pantauan VoxNtt.com, Jumat (23/08/2019), pembangunan gedung yang terdapat di RT 003 RW 002 Dusun Naiaki itu, tampak seluruh bagian dalam sudah selesai dikerjakan.
Namun plafon pada teras depan dan pagar keliling gedung belum selesai dikerjakan.
Selain itu, MCK yang dibangun di sisi kiri gedung juga belum terpasang pintu.
Pengelola PAUD Netna 2 Oliva Naiaki kepada VoxNtt.com menuturkan, jumlah siswa yang tergabung dalam PAUD itu pada tahun ajaran 2019/2020 sebanyak 54 orang
Akibat belum diselesaikannya pembangunan gedung PAUD yang baru tersebut, hingga saat ini proses belajar mengajar dilakukan dalam bangunan darurat berukuran 5×6 meter.
“Pagar dan plafon depan sampai sekarang belum selesai juga belum ada penyerahan ke kami makanya saya belum berani pakai ini gedung,” tuturnya.
Oliva mengaku dirinya sudah pernah mempertanyakan kelanjutan pembangunan gedung PAUD itu kepada Kepala Desa Loeram Ignasius Haki.
Namun Kades Ignasius menyampaikan bahwa hal tersebut merupakan tanggung jawab dari supplier.
“Saya sebagai pengelola sering prihatin dengan kondisi ini, sebenarnya supaya siswa dapat belajar dengan baik itu harus di ruangan yang luasnya memungkinkan,” ujarnya.
Terpantau pula, bangunan darurat yang saat ini menjadi tempat berlangsungnya proses KBK siswa PAUD Netna 2 sangat memprihatikan.
Gedung berukuran 5×6 meter yang sesuai pengakuan pengelola sudah digunakan sejak tahun 2014 itu hanya berlantai tanah.
Tak tampak barang lain di dalam ruangan itu, selain kursi berukuran kecil dan meja.
Bangunan tersebut juga hanya beratapkan alang-alang yang tampak sudah lubang pada beberapa bagian.
Sesuai pengakuan Oliva, saat hujan atap yang lubang tersebut sering membuat dirinya dan para siswa tak nyaman. Mereka terpaksa harus mencari tempat berteduh karena air hujan kerap bocor dari atap.
Kades Ignasius saat dikonfirmasi VoxNtt.com melalui telepon, Minggu (25/08/2019) malam,
menuturkan gedung PAUD Netna 2 tersebut dibangun menggunakan dana desa tahun anggaran 2017.
Ia mengaku tidak mengetahui persis berapa jumlah dana, namun kisarannya sekitar Rp 300 juta.
“Dana itu bukan dipakai oleh saya, dana itu sudah saya serahkan ke pihak ketiga, karena kalau dana itu tidak diserahkan ke pihak ketiga berarti kwitansi semua itu tidak bisa, tidak bisa SPJ, dan tidak proses pencairan 2018 dan 2019,” tandasnya.
Ignasius pada kesempatan itu mengakui masih terdapat item pengerjaan yang belum diselesaikan. Itu di antaranya pagar dan plafon depan.
Namun begitu, jelasnya, hal tersebut merupakan tanggung jawab dari supplier.
”Saya sudah kontak pihak ketiga dan besok (Senin 26 Agustus) mereka mau selesaikan, sedangkan kunci sudah serahkan di pengelola,” tuturnya.
Lebih jauh Ignasius menambahkan, meski begitu, sebenarnya pengelola sudah bisa menggunakan gedung tersebut.
Hal itu lantaran bagian dalam gedung seluruhnya sudah selesai dikerjakan.
“Gedung itu sebenarnya sudah bisa dipakai, hanya mereka yang belum mau pakai, karena pintu dan jendela semua sudah, hanya pagar saja dengan plafon depan,” tegasnya.
Nerius Eno selaku supplier pembangunan gedung PAUD Netna 2 kepada VoxNtt.com melalui telepon menuturkan kendala utama untuk pembangunan gedung tersebut yakni kekurangan tenaga tukang.
Sementara untuk material semua saat ini sudah tersedia.
“Kalau tukang sesuatu aturan kan harus dari desa setempat makanya kita alami kendala disitu karena kurang tenaga tukang saja, sementara untuk material aman,” tuturnya.
Eno menambahkan, pihaknya akan kembali melanjutkan penyelesaian sisa pekerjaan pada Senin (26/08/2019).
Ia menargetkan dalam satu Minggu pekerjaan yang tertunggak bisa dituntaskan.
“Paling top 1 Minggu sudah habis,” ujarnya.
Penulis: Eman Tabean
Editor: Ardy Abba