Kefamenanu, Vox NTT-Tumpukan sampah tampak berhamburan di area pasar rakyat yang digelar dalam rangka HUT Kota Kefamenanu ibu kota Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) ke- 97.
Pantauan VoxNtt.com di lokasi pasar rakyat yang digelar di lapangan Oemanu depan kantor bupati TTU itu, tumpukan sampah tersebut sudah terlihat sejak 16 hingga 18 September 2019.
Tumpukan sampah yang didominasi plastik tersebut selain terdapat di belakang dan depan lapak jualan, juga terlihat menumpuk di bawah pagar tembok.
Padahal informasi yang dihimpun VoxNtt.com, untuk pembersihan sampah tersebut setiap pedagang wajib memberikan retribusi sebesar Rp 50 ribu.
Uang tersebut langsung dibayarkan oleh pengguna lapak ke panitia HUT kota Kefamenanu.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten TTU Maksimus Akoit menuturkan, jumlah pedagang yang menggunakan lapak hingga malam pembukaan tanggal 11 September lalu sebanyak 120 orang.
Rinciannya; 54 lapak untuk pedagang jagung bakar, 3 penjual tekstil, 29 warung makan, 23 kios serta 11 lapak untuk permainan ketangkasan.
“Tapi sampai saat ini jumlah pengguna lapak dari yang awalnya 120 itu terus bertambah sampai sekarang, data yang sampai sekarang jumlahnya berapa saya belum dapat,” ujar Maksimus yang juga ketua seksi pasar rakyat saat dikonfirmasi awak media di Kantor Bupati TTU, Rabu (18/09/2019).
Ia mengakui jika dirinya juga melihat adanya tumpukan sampah di area pasar rakyat.
Namun ia berkilah jika urusan sampah di areal tersebut bukan menjadi tupoksi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten TTU.
Berkaitan dengan dana retribusi sampah yang dikumpulkan dari para pengguna lapak, ia mengaku, saat ini masih disimpannya.
Jika nantinya seksi yang menangani sampah bergerak untuk melakukan pembersihan barulah dana tersebut dicairkan.
“Kita juga harapkan soal sampah ini bisa segera ditanggulangi karena ini memang berserakan sampai di depan kantor bupati sini,” ujarnya.
Penulis: Eman Tabean
Editor: Ardy Abba