Kota Kupang, Vox NTT- Sejumlah komunitas peduli lingkungan ikut membersihkan sampah di seputar Pantai Warna, Kota Kupang, Sabtu (21/09/2019).
Pantauan VoxNtt.com, mereka mengumpulkan sampah plastik, kemudian ditempatkan ke dalam satu wadah yang terletak di lokasi spot area foto, persis berjarak 100 meter ke arah timur dari Pasar Inpres Oesapa Kupang.
Sampah-sampah plastik ini dipungut oleh sekitar 200-san orang yang terdiri dari mahasiswa, pelajar dan ASN lingkup Pemkot Kupang.
Kegiatan yang dimulai pukul 07.00 Wita ini juga melibatkan Wali Kota Kupang Jefri Riwu Kore.
Wali Kota Jefri tampak ikut membersihkan sampah plastik bersama sejumlah komunitas tersebut.
Duta Bandara Provinsi NTT, Hantimart Yolanda dan Duta Genre NTT Alfon Berto, pun turut hadir di sana guna membersihkan sampah.
Yolanda dan Alfon, mengajak warga Kota Kupang agar taat akan kebersihan lingkungan.
Demi mengurangi sampah plastik, keduanya mengajak masyarakat Kota Kupang untuk melakukan transaksi jual beli dengan tidak menggunakan plastik.
Masyarakat juga diminta agar membiasakan diri menyediakan botol minuman sendiri jika melakukan aktivitas, ketimbang membeli minuman kemasan plastik.
“Kita harus terbiasa agar menyediakan botol minuman sendiri juga membatasi sampah kemasan minuman dengan menyediakan botol minuman sendiri,” ajak Yolanda dan Alfon.
Keduanya juga berharap agar masyarakat meminimalisasi pemakaian plastik agar mengurangi sampah.
Yohana Luwarti Badan Pengurus Himpro Managemen Sumberdaya Perarian Undana (MSP) bersama puluhan rekannya menyebut kegiatan pembersihan pantai adalah kegiatan yang sangat baik.
“Ini adalah kegiatan pengabdian kepada masyarakat melalui pembersihan pantai yang melibatkan mahasiswa baru Fakultas Kelautan dan Perikanan Undana. Ada dua lokasi pembersihan yang dibagi ke dalam dua tim. Tim pertama pembersihan pantai di wilayah Pantai Warna Oesapa dan tim kedua lokasi di Ekowisata Mangrove,” jelas Yuni.
Pembersihan itu, jelas dia, bertujuan untuk memperkenalkan kepada masyarakat dan mahasiswa agar mencintai lingkungannya, sehingga bebas dari sampah. Itu terutama sampah plastik.
“Harapannya agar tercapai program SDGS point 14 yaitu perikanan dan kelautan berkelanjutan yang dimana target di tahun 2025 itu Indonesia dapat mencegah dan mengurangi polusi laut secara signifikan dari semua jenis, khususnya aktivitas berbasis, salah satunya Marine Debris (sampah laut ),” jelas Yuni.
Penulis: Ronis Natom
Editor: Ardy Abba