Kota Kupang, Vox NTT-Konser NOAH dan Saikoji yang berlangsung di Lapangan Polda Nusa Tengara Timur, Sabtu (21/09/2019) malam berlangsung meriah.
Kehadiran Band papan atas tanah air itu membangkitkan gairah masyarakat Kota Kupang untuk datang menonton meski harus berdesak-desakkan di seputaran kompleks Polda NTT.
Pantauan VoxNtt.com, jalur depan Polda NTT untuk sementara di tutup. Sekitar belasan ribu kendaraan roda dua, diparkir di kiri dan kanan jalan sepanjang jalan El Tari hingga jalan Palapa.
Rupanya, kehadiran Noah dan Saikoji disambut baik oleh juru parkir dadakan.
Biasanya, berdasarkan aturan Dinas Perhubungan Kota Kupang, biaya parkir Rp 2000 sekali parkir. Namun, di malam konser biaya parkir menjadi Rp 5000 sekali parkir.
Karena merasa mahal, banyak masyarakat yang kesal. Beberapa warga menyebut tagihan parkir ini sebagai pungutan liar.
Disaksikan VoxNtt.com, sempat terjadi kisruh antara tukang parkir dengan salah satu penonton konser berinisial HS.
Motor HS didorong ke tengah jalan lantaran protes dengan kebijakan tukang parkir yang ia nilai semena-mena.
HS menilai pungutan parkir sudah dikategorikan pungli yang tidak sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku.
“Saya sempat ribut tadi. Karena protes dengan harga parkir Rp 5000 mereka dorong motor saya ke tengah jalan. Hampir ricuh juga”, tegas dia kepada VoxNtt.com usai kejadian itu.
Korban lain juga menimpa mahasiswa semester satu di salah satu universitas di Kota Kupang.
Ia menilai tukang parkir memeras penoton konser dengan menaikan biaya menjadi Rp.5000.
“Saya bukan tidak ada uang mau bayar parkiran tapi saya menilai bahwa biaya parkiran sudah tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku, jika hal seperti ini dibiarkan maka kita akan terus memberi pupuk pada tukang parkir agar pungli parkiran di Kota Kupang tumbuh dan berkembang. Kita mau, sesuatu itu jalan sesuai dengan koridor. Kalau aturanya 2000 ya minta 2000. Jangan memanfaatkan kesempatan konser untuk menindas orang lain dengan hal-hal yang tidak baik”, kata Mahasiswa yang namanya tidak mau disebutkan itu.
Sementara salah satu tukang parkir yang namanya tidak mau disebutkan menyampaikan biaya naik karena ada konser dan waktunya malam hari. Ia menyebut biaya parkiran malam dan siang berbeda.
“Kami bekerja untuk menjaga motor tetap aman,” tukasnya.
Namun anehnya, biaya parkir ternyata tidak sama. Ada juru parkir lain yang tetap menerima berapa pun yang diberikan tanpa harus memaksa masyarakat.
“Kami tidak menentukan harga Rp 5000 sekali parkir, jika uang Rp 5000 tidak ada maka penguna jasa bisa membayar seberapa ada tergantung dari pengertian pengguna jasa”, katanya. (VoN)