Betun, Vox NTT-Kuda merupakan salah satu kendaraan para pemimpin dan bangsawan zaman dulu.
Kuda juga kerap dipakai sebagai kendaraan berperang di zaman kerajaan. Bahkan pasukan berkuda merupakan salah satu divisi penting untuk memenangkan sebuah pertempuran.
Kecepatan dan kegesitan merupakan keunggulan utama dari pasukan berkuda.
Adalah Kim Taolin seorang bangsawan turunan Liurai Wehali, Malaka mencoba menghidupkan kembali tradisi berkuda dalam pertarungan politik zaman sekarang.
Baginya, mengendarai kuda saat mendaftarkan diri sebagai bakal calon bupati Malaka pada Pilkada 2020, merupakan simbol pemimpin ksatria.
Hari ini, Senin (30/09/2019), ia tampak menunggangi seekor kuda laki bewarna coklat saat mendaftarkan diri ke DPC Gerindra Kabupaten Malaka.
Partai Gerindra saat ini memiliki 3 kursi di DPRD Malaka. Dengan jumlah tersebut, partai besutan Prabowo Subianto ini harus berkoalisi untuk mengusung paket Bupati dan Wakil Bupati.
Bertolak dari kediamannya di Tubaki, desa Wehali, Kecamatan Malaka Tengah, kabupaten Malaka, ia diarak para pendukungnya menuju DPC Partai Gerindra.
Jarak dari rumahnya ke sekretariat DPC Gerindra sekitar 2 KM. Kim Taolin mengambil posisi di depan dengan kudanya. Semantara pendukung dan simpatisannya berarak menggunakan sepeda motor dan mobil dari belakang.
Sesampainya di depan sekretariat DPC Gerindra, rombongan ini disambut sapaan adat oleh panitia dan dilanjutkan dengan penyerahan berkas pendaftaran.
Usai acara pendaftaran, Kim mengungkapkan, pilihannya menunggang kuda merupakan usaha untuk mengingat sejarah dan budaya.
“Saya adalah penunggang kuda dan ini adalah budaya Rai Malaka,” tandasnya.
Selain itu, ia menegaskan berkuda merupakan simbol pemimpin ksatria yang siap bertarung merebut kekuasaan dan memanfaatkan kekuasaannya untuk kebaikan masyarakat.
Sementara Benni Chandradinata, ketua DPC Gerindra Malaka, memberikan apresiasi dengan aksi berkuda Kim Taolin.
“Mereka memiliki hobi yang sama dengan pak Prabowo Subianto,” ungkap Benni.
Penulis: Frido Raebesi
Editor: Irvan K