Soe, Vox NTT-Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) setiap tahun merayakan bulan Oktober sebagai Bulan Keluarga.
Ketua Majelis Jemaat Efata Soe, Epha Froditus O. L Radjah yang diwawancarai VoxNtt.com, Selasa (01/10/2019), mengungkapkan, bulan Oktober sebagai bulan keluarga dirayakan setiap tahun karena GMIT melihat betapa penting keluarga sebagai inti dari persekutuan jemaat.
“Keluarga merupakan sel inti gereja. Hal demikian juga berlaku dalam lingkup kehidupan sosial masyarakat. Bahwa dari keluarga baru ada organisasi-organisasi besar. Keluarga sesungguhnya merupakan gereja mini,” ujar Pendeta Oni, demikian biasa disapa.
Oleh karena itu dalam tugas pelayanan pemberitaan, lanjut Pendeta Oni, mula-mula harus dimulai dari keluarga. Menurutnya, keluarga yang baik dan kuat maka dipastikam jemaatnya akan baik dan kuat pula.
“Nilai nilai iman harus hidup dan berkembang mulai dari keluarga. Iman Kristiani, tak boleh hanya diberitakan atau dipercakapkan. Namun harus dipraktekan. Karena iman tanpa perbuatan itu adalah mati,” jelasnya.
Pendeta Oni, menyebut, tantangan utama keluarga di era globalisasi ini adalah dampak positif dan negatif kecanggihan teknologi informasi.
“Kemajuan pesat teknologi informasi saat ini membawa dampak positif dan negatif. Bisa menjadi peluang, namun di saat yang sama bisa juga menjadi ancaman,” urainya.
Disebutkan, fenomena paling mencemaskan adalah tingginya angka perceraiaan keluarg karena salah manfaatkan teknologi informasi.
“Kita bisa melihat betapa fenomena perceraiaan keluarga Kristiani semakin banyak terjadi. Nah.. di titik inilah perayaan bulan keluarga ini sebuah upaya membangun ketahanan iman mulai dari keluarga,” tandasnya.
Sesuai Tema Bulan Keluarga 2019, “Kristus Memberi Kita Daya Untuk Menata Relasi Dalam Keluarga”, Pendeta Oni kembali mengajak umat Kristiani, kembali belajar dan melaksanakan nilai-nilai iman sesuai kehendak Kristus.
“Dengan melaksanakan nilai-nilai iman dalam relasi keluarga Kristiani yang bursumber pada Kristus maka keluarga Kristiani akan menjadi berkat bukan malapetaka bagi orang lain,” tutup Pendeta Oni.
Penulis: L. Ulan
Editor: Irvan K