Kefamenanu, Vox NTT- Masyarakat Kabupaten TTU dalam sehari bisa menghasilkan hingga 85,2 ton timbulan sampah.
Khusus untuk masyarakat yang bermukim di Kota Kefamenanu sendiri dalam sehari mencapai 14,6 ton sampah.
Jumlah tersebut merupakan sampah anorganik di luar dari sampah organik yang berasal dari limbah pertanian.
“Itu sebagian limbah anorganik dari rumah tangga,limbah rumah makan, penginapan dan tempat usaha lainnya sementara yang limbah pertanian seperti jerami padi dan lain-lain tidak terhitung dalam jumlah yang disebutkan tadi,” jelas Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 pada Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten TTU, Frans Brahman saat dihubungi VoxNtt.com melalui telepon, Rabu (02/10/2019).
Frans menjelaskan dalam satu hari, hanya 5 truk yang mengangkut sampah yang dihasilkan oleh warga Kota Kefamenanu untuk dibuang ke Tempat Pembuangan Sementara (TPS).
Itu dengan perkiraan 1 truk mampu memuat 1,5 ton sampah.
Sedangkan sisa dari sampah yang tidak diangkut tersebut, jelasnya, tersebar di sungai, saluran dan sebagian masih tersimpan di rumah warga.
“Kalau kita dinas tidak lakukan pengelolaan sampah secara langsung, kita hanya memotivasi masyarakat agar sampah yang ada bisa didaur ulang untuk menjadi barang yang berguna,” tuturnya.
Pantauan VoxNtt.com, di lokasi hutan Tutab Desa Tublopo, Kecamatan Bikomi Selatan yang menjadi areal tempat pembuangan sementara sampah dari Kota Kefamenanu, Kamis (03/10/2019), tampak terdapat kurang lebih 5 titik timbunan sampah.
Timbunan sampah tersebut pun dimusnahkan hanya dengan cara dibakar.
Penulis: Eman Tabean
Editor: Ardy Abba