Mbay, Vox NTT- Pemerintah Kabupaten Ngada menggelar kegiatan pameran bertajuk pembangunan dan penyelenggara bursa inovasi desa. Kegiatan berlangsung di Lapangan Kartini, Kota Bajawa, ibu kota Kabupaten Ngada.
Sejak digelar pada sabtu 7 Oktober 2019 pekan kemarin, kegiatan itu telah menyedot perhatian masyarakat. Mereka beramai-ramai datang membanjiri Lapangan Kartini Bajawa.
Di area itu, Pemkab Ngada melalui berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) mendirikan posko pameran.
Sejumlah miniatur yang merupakan ciri dari masing-masing OPD dipamerkan dalam posko itu.
Bangunan posko dibuat melingkar mengikuti lapangan, di sepanjang sisi kiri dan kanan panggung utama pameran.
Di panggung utama sendiri panitia menyediakan bermacam pertunjukkan semisal pentas model yang diperagakan oleh para waria.
Selain itu, bagi para penikmat kuliner, panitia menempatkan pedagang sate dan jenis kuliner lainnya di area tengah lapangan.
Sedangkan, area belakang posko pameran, ada wahana permainan tebak angka. Di lokasi ini, terpantau yang paling ramai dikunjungi.
Pria dan wanita, remaja hingga anak-anak terlihat turut merasakan sensasi wahana permainan ini.
Warga Bajawa dan sekitarnya mengenal wahana permainan tebak angka ini dengan nama Permainan Rolet.
Istilah Rolet menurut mesin pencari google adalah sebuah permainan kasino dan judi. Nama ini berasal dari bahasa prancis “Roulette” yang berarti roda kecil.
Cara menikmati permainan ini berdasarkan pantauan VoxNtt.com, pemain Rolet terdahulunya harus membeli kupon yang dijual di wahana itu dengan harga Rp 2 ribu per kupon.
Kupon yang telah dibeli itu kemudian diletakkan di sederetan angka. Angka dimulai dari satu hingga angka dua belas. Angka-angka itu berada di meja panjang yang telah disediakan penyelenggaraan kegiatan.
Seorang yang memutarkan meja bundar dalam permainan Rolet menamai diri sebagai bandar.
Dia bertugas memutar meja bundar yang telah berisi angka-angka. Jumlahnya sama dengan angka di meja yang telah dijatuhi kupon-kupon.
Sebagai penunjuk ketepatan angka, satu jarum penunjuk statis diletakkan tepat di depan putaran meja bundar itu.
Bila putaran meja mulai melambat, pemutar meja, melalui pengeras suara, akan menginstruksikan untuk segera berhenti menaruh kupon di atas angka-angka itu.
Selanjutnya, bila roda bundar itu berhenti serta jarumnya menunjuk salah satu angka dan angka tersebut sama dengan angka tebakan anda di meja, maka pemilik angka itulah dinyatakan sebagai pemenang.
Penyedia mematok, setiap satu kupon untuk satu ketepatan tebak dihargai dengan sebungkus rokok, satu liter minyak goreng, sekilo gula pasir dan atau hadiah lainnya yang jika dikonversikan ke nilai uang berada di kisaran harga Rp 15 ribu hingga Rp 25 ribu untuk setiap kuponnya.
Atau jika tak mau memilih hadiah dan tetap ingin melanjutkan permainan, maka diperbolehkan untuk menukarkan kembali kupon tersebut dengan kupon lainnya. Perbandingannya, satu kupon ditukar dengan 10 kupon.
Isodorus (38) salah satu penikmat permainan itu mengaku telah menghabiskan uang sebesar Rp 250 ribu, namun baru sebungkus rokok yang dia dapatkan.
Sedangkan, Yuventus asal Desa Wawo Wae, mengaku hanya menghabiskan Rp 10 ribu dan mendapat banyak hadiah di tangannya.
“Istri di rumah pasti senang Om,” ungkap Yuventus senang.
Penulis: Patrick Romeo Djawa
Editor: Ardy Abba