Maumere, Vox NTT- Beberapa tahun lalu, film ‘Nokas’ garapan Alberto Maia, anak NTT meraih penghargaan di luar negeri.
Belakangan, film buatan anak NTT kembali diganjar prestasi. Kali ini, ‘Miu Mai’. Film pendek besutan Dede Aton dan Komunitas Kahe yang diproduksi oleh Viu meraih prestasi di Singapura.
‘Miu Mai’ masuk kategori Best Short Form Content dalam Asian Academy Creative Award (AAA) 2019 yang digelar di Singapura.
Sineas muda di balik ‘Miu Mai’, Eka Putra Nggalu membenarkan informasi tersebut.
“Sekarang masih tingkat regional. Puncaknya nanti bulan Desember,” ungkap mahasiswa STFK Ledalero tersebut kepada voxntt.com pada Jumat (25/10/2019).
Eka mengaku terkejut film garapannya bisa bersaing di level internasional.
“Ini film pertama kami dan dibuat dengan peralatan ala kadarnya sumbangan dari beberapa kawan,” terang Eka.
Sejumlah komunitas kreatif di Maumere terlibat dalam pembuatan film ini diantaranya Teater Refrein SMAS John Paul II, Teater Dulogia SMA Negeri 2 Maumere, Komunitas Kahe dan Maumere TV.
Berlatar Maumere dan Kampung Liri Kelan, film berdurasi 16 menit tersebut mengankat tema tradisi ‘Tung Piong’ dalam masyarakat Krowe di Kabupaten Sikka.
‘Tung Piong’ adalah kebiasaan memberi makan pada leluhur. Kebiasaan ini bersumber dari keyakinan bahwa orang yang masih hidup tetap memiliki hubungan dengan anggota keluarga yang telah meninggal dunia.
‘Miu Mai’ menceritakan sepasang suami istri yang pulang ke rumah nenek dari sang suami. Rumah tersebut tak terurus dan rusak pada beberapa bagian karena si nenek telah meninggal dunia.
Melalui sang istri, arwah nenek menegur cucu lelakinya agar tidak lupa pada arwah leluhur. Merujuk pada website resminya, AAA merupakan ajang utama dalam Singapore Media Festival yang didukung sepenuhnya oleh Singapore Infocom and Media Autorithy.
AAA diikuti oleh 20 negara yakni Australia, New Zealand, Bangladesh, Brunei, Camboja, China, Hongkong, India, Indonesia, Jepang, Laos, Malaysia, Mianmar, Filipina, Singapura, Korea Selatan, Sri Lanka, Taiwan, Thailand, dan Vietnam.
Ini berarti ‘Miu Mai’ bakal bersaing dengan film-film pendek dari belasan negara lainnya.
Puncaknya nanti pada Desember 2019. Tahun 2018 lalu, kategori Best Short Form Content diraih film ‘May I Love You’ dari Malaysia.
Penulis: Are De Peskim
Editor: Irvan K