JAKARTA, Vox NTT-Anggota DPR RI asal Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) II, Yohanis Fransiskus Lema resmi menempati Komisi IV yang membidangi pertanian, Perkebunan, Peternakan, Kelautan, Perikanan, Kehutanan dan Lingkungan Hidup.
Keputusan tersebut ditetapkan pada Rapat Paripurna DPR RI perihal Penetapan Nama-Nama Anggota DPR dalam Alat Kelengkapan Dewan telah dilaksanakan tanggal 29 Oktober 2019.
Kementerian Pertanian (Kementan), Kementerian Kelautan, Perikanan (KKP), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLH) dan Perum Bolog menjadi mitra strategis Komisi IV.
“Saya memang berharap masuk ke komisi IV karena bidang kerjanya bersentuhan langsung dengan masyarakat akar rumput, khususnya petani dan nelayan. Komisi IV juga cocok untuk NTT karena mayoritas rakyat miskin NTT tinggal di pedesaan dan pesisir, serta bermata pencaharian sebagai petani dan nelayan,” tutur Ansy.
Meski demikian, Ansy menyebut saat ini tingkat kemiskinan di NTT mencapai 21.09 persen per tahun 2019, jauh di atas tingkat kemiskinan nasional yang hanya mencapai 9 persen.
Selain itu, mayoritas rakyat miskin NTT adalah petani, nelayan yang hidupnya di wilayah pedesaan.
Untuk itu, sebagai politisi asal NTT Ansy tergerak hati untuk memperjuangkan aspirasi rakyat NTT di Komisi IV.
“NTT harus membangun sektor pertanian agar mencapai kedaulatan pangan, memberdayakan sektor peternakan dan berjuang menjadikan laut sebagai sumber ekonomi atau motor penggerak ekonomi baru,” ungkapnya.
Menuju Kedaulatan Pangan
Ansy mengatakan, NTT perlu melakukan reorientasi dari ketahanan pangan menuju kedaulatan pangan. Komoditas unggulan pangan seperti beras, sorgum, jagung, rumput laut, kedelai dan kopi harus segera dikembangkan.
Pengembangan pangan dan tanaman perkebunan bermuara pada ketahanan pangan NTT yang pada gilirannya meningkatkan pendapatan per kapita dan mengeliminasi masalah kesehatan dasar yang menjadi momok bagi rakyat NTT.
“Kerja politik kami di DPR ke depan adalah mendorong mitra strategis kami melihat potensi NTT dan mulai membangun NTT dari sektor rill yang menyangga kehidupan petani. Kami perlu bertindak menjaga ekosistem alam, kelestarian hutan dan mendukung sektor pertanian. Kami akan mendorong mitra-mitra kami di kementerian pertanian, kementerian kelautan dan KHL untuk bekerjasama dengan pemerintahan daerah (Gubernur-Bupati) untuk membangun sektor-sektor yang menjadi penyangga hidup rakyat NTT” ungkap eks juru bicara Ahok ini.
Di sektor kelautan, ia juga akan mendorong kementerian kelautan untuk bekerjasama dengan Pemda di NTT, karena NTT mempunyai keuntungan strategis dengan letak geografisnya.
Ansy menyebut, NTT berpotensi menjadi pelabuhan perdagangan internasional yang dapat dilintasi kapal dagang Australia dan negara-negara Asia.
Untuk itu, NTT perlu berbenah membangun pelabuhan bertaraf internasional, sehingga layak dilintasi kapal-kapal besar.
“Kita berharap laut-laut di NTT menjadi ramai, laut yang menghubungkan tiga pulau besar di NTT menjadi menarik,” ungkapnya.