Kupang, Vox NTT- Ketua Keluarga Mahasiswa Katolik (KMK) St. Agustinus Fisip Undana Kupang Engel Galus menyatakan, mahasiswa Katolik harus aktif kuliah dan organisasi.
“Mereka harus sukses di bangku kuliah juga organisasi. Keduanya harus seimbang agar nanti kalau sampai di masyarakat bisa membaur dengan baik,” ujar Engel kepada VoxNtt.com, Sabtu (02/11/2019).
Pernyataan Engel tersebut sebagai respon atas kegiatan Masa Penerimaan Anggota Baru (MPAB) KMK Fisip Undana Kupang.
Kegiatan yang merekrut 84 peserta baru itu berlangsung sejak 30 Oktober hingga 3 November 2019 di Aula Paroki Oeleta Kupang.
Ia menjelaskan, MPAB adalah kegiatan rutinitas tahunan untuk merekrut mahasiswa baru sebagai anggota KMK. Ini sebuah ajang pengkaderan mahasiswa Katolik agar belajar di organisasi kemahasiswaan.
Kegiatan selama kurang lebih empat hari itu, jelas Engel, diisi dengan materi keorganisasian, sosial politik, pergerakan mahasiswa hingga bisnis.
Ada juga, materi teknik memimpin rapat, cara membuat surat hingga public speaking.
“Ini materi materi tidak dapat di bangku kuliah. Supaya nanti sebagai mahasiswa katolik mereka benar-benar dibekali secara baik sejak kuliah,” kata dia.
Engel menambahkan, kegiatan itu juga bertujuan untuk melakukan pembinaan terhadap mahasiswa.
Ia berharap dengan kegitan ini dapat melahirkan kader KMK dengan tiga spirit dasar yakni intelektualitas, kristanitas dan fraternitas.
”Untuk mewujudkan keadilan sosial dan persaudaraan sejati,” katanya.
Engel pun menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung dan menyukseskan kegiatan MPAB ini.
Itu terutama kepada panitia pelaksana, steering committee, badan pengurus, senior, alumni dan juga dewan pembina.
Sementara itu, Ketua panitia pelaksana MPAB Wirawan Tala menuturkan, menghadapi revolusi 4.0, mahasiswa harus siap dan matang.
Sebagai organisasi mahasiswa Katolik, ia berharap KMK hadir untuk mempersiapkan generasi yang matang dan siap dalam menghadapi masalah sosial yang akan terjadi.
“Mereka dilatih juga untuk peka, terhadap situasi sosial NTT. Mahasiswa tidak boleh hanya kaku dengan urusan ilmiah di kampus saja,” ujarnya.
Penulis: Ronis Natom
Editor: Ardy Abba