Kota Kupang, Vox NTT- Pemilik CV Tunas Murni Ferdinandus Agung enggan berkomentar banyak seputar proyeknya di jalan Benteng Jawa menuju Necak di Kecamatan Lamba Leda, Kabupaten Manggarai Timur (Matim).
Proyek lapen di jalan Benteng Jawa menuju Necak tersebut sempat viral di media sosial facebook. Banyak netizen yang memosting video Bripka Arsilinus Lentar membongkar aspal pada proyek itu karena diduga berkualitas buruk.
” Saya no comment ee. Tidak bisa berkomentar soal itu,” ujarnya, singkat saat dihubungi VoxNtt.com melalui sambungan telepon, Rabu (06/11/2019) siang.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Manggarai Timur Yosep Marto menyatakan, dari sisi teknis proyek lapen pada ruas Benteng Jawa menuju Necak di Kecamatan Lamba Leda tidak bermasalah.
Marto mengaku, sudah memeriksa ke lapangan terkait keberadaan proyek senilai Rp 1.196.412.000 tersebut. Hasil pemeriksaan disimpulkan bahwa dari sisi teknis proyek lapen tersebut tidak bermasalah.
“Informasi dari PPK karena sore itu baru digelar penyiraman aspal makanya terkelupas. Kalau kendaraan yang lewat tidak apa-apa karena membuat aspal semakin padat,” jelasnya kepada VoxNtt.com, Selasa (05/11/2019) malam.
Terpisah, Penjabat Pembuat Komitmen (PPK) Anton Dartopo mengaku untuk sementara pihaknya masih memberi penilaian terhadap proyek itu.
“Penanganan pekerjaan masih sesuai rencana. Kemarin (Senin, 4/11) di lapangan bersama DPRD kami tegaskan lagi soal spek pekerjaan, baik kepada kontraktor maupun warga sekitar yang sempat hadir,” ujar Anton.
Sementara, terkait video yang viral di sosial media terkait proyek yang diduga berkualitas buruk itu, pihaknya mengapresiasi. Sebab bagi dia, video itu adalah bentuk kontrol masyarakat.
“Kami apresiasi, ada warga yang peduli, itu baik sebagai kontrol sosial, sekaligus peringatan untuk kontraktor agar kerja lebih serius,” pungkas Anton.
Ia menambahkan, pihaknya juga akan melakukan pengujian mutu pekerjaan. Pengujian dilakukan dengan cara kira-kira setelah umur penggilasan di atas 7 hari.
“Kalau lapen masih dengan kondisi yang sama (seperti di video) maka kontraktor akan kami minta lakukan perbaikan,” tegasnya.
Menurut Anton pada Senin, 4 November pihaknya bersama Wakil Ketua 1 DPRD Manggarai Timur Bernadus Noel langsung melakukan pengecekan ke lokasi proyek.
“Batas akhir kontrak tangal 19 November. Progres baru 400-an meter. Mudah-mudahan bisa optimal pas akhir kontrak nanti,” ujar dia.
Dikabarkan sebelumnya, video yang memperlihatkan Polisi Arsy membongkar proyek aspal yang diduga berkualitas buruk viral di media sosial facebook.
Arsy Lentar sendiri adalah anggota Polisi yang bertugas sebagai Bhabimkantibmas Desa Nampar Tabang, Kecamatan Lamba Leda, Kabupaten Manggarai Timur (Matim), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Banyak netizen yang membagikan video berdurasi 3 menit 55 detik itu. Terpantau di berbagai group facebook, para netizen memberikan beragam komentar.
Di linimasa akun facebook Victor Gandur, misalnya, video dari pemilik nama lengkap Arsilinus Lentar berpangkat Bripka itu telah memantik beragam komentar warganet.
Video tersebut hingga kini sudah dibagikan sebanyak 58 kali dari linimasa Victor Gandur.
Proyek lapen dalam video tersebut dikabarkan pada ruas jalan Benteng Jawa menuju Necak di Kecamatan Lamba Leda.
Polisi Arsy mengatakan, substansi pesan dari video tersebut adalah untuk mengakomodasi keluhan masyarakat terkait keterlambatan pengerjaan dan kualitas yang diduga tidak memenuhi standar.
”Di situ saya menjelaskan bahwa daerah kita inikan mengalami keterbatasan dana, untuk itu diharapkan kepada kontraktor dalam pengerjaanya untuk dapat memperhatikan kualitasnya,” jelas Polisi Arsy saat dihubungi VoxNtt.com, Minggu (03/11/2019).
Ia pun menyampaikan permintaan maaf jika tindakannya sebagaimana terlihat dalam video itu menyalahi aturan.
Namun demikian, Polisi Arsy mengklaim tindakannya itu hanya demi kepentingan umum, terutama masyarakat sebagai pemanfaat jalan.
”Di video tersebut saya berpesan kepada buruh yang bekerja pada saat itu, agar sekiranya bekerja sesuai dengan mutu yang diharapkan oleh masyarakat dan Pemerintah Manggarai Timur,” katanya.
“Intinya di video tersebut, saya juga turut membantu pekerjaan pemerintah dalam pengontrolan sekalipun itu bukan wewenang saya,” sambung dia.
Penulis: Ronis Natom
Editor: Ardy Abba
Lihat di sini videonya!