Kupang, Vox NTT – Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ansor Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) meminta Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat dan para Bupati se- provinsi itu untuk lebih serius menyikapi keberadaan kelompok radikalime.
Permintaan GP Ansor itu sesuai hasil Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) yang berlangsung selama dua hari di Jakarta.
Itu sebagai merespon atas berbagai isu yang berkembang akhir-akhir ini, baik di daerah maupun secara nasional.
Menindaklanjuti hasil Rakornas tersebut, GP Ansor Wilayah Provinsi NTT berharap kepada pemerintah, khusus kepada Menteri Agama Fachrul Razi agar berkomitmen melibas radikalisme.
Hal itu bukan semata-mata dari aspek simbolik-parsialistik yang digunakan. Namun konsentrasi gerakan pada aspek ideologi dan sistem.
”Agar bisa mendukung secara gamblang tujuan Presiden Jokowi memberantas radikalisme,” kata Ketua GP Ansor NTT Ajhar Jowe kepada VoxNtt.com, Sabtu (09/11/2019).
GP Ansor NTT juga mendesak pemerintah daerah agar harus berkomitmen dalam memberantas gerakan-gerakan kelompok yang menentang ideologi pancasila.
Menurut Ajhar, organisasi yang dianggap radikal, bergerak secara masif. Mereka terus melakukan agenda-agenda yang mengatasnamakan agama. Sebab itu, perlu ada antisipasi di lingkungan masyarakat.
“Apapun gerakan yang mengatasnamakan agama dengan menolak pancasila sebagai ideologi bangsa wajib untuk diperangi kelompok tersebut,” ujar Ajhar.
Ia mengatakan, Presiden Jokowi di periode kedua ini serius memberantas radikalisme melalui empat Kementrian.
Keempat Kementerian itu sama-sama mendorong secara total untuk memberantas radikalisme.
GP Ansor, kata Ajhar, berjalan sesuai misi pemerintah. Sebab pemerintah memiliki kekuatan melalui birokrasi yang bisa mendeteksi dengan benar tentang keberadaan kelompok radikal.
“Memang kelompok radikal hari ini, mendesain berbabagai cara untuk melakukan gerakan-gerakan tidak mudah dibaca oleh masyarakat,” ujarnya.
“Salah satunya melakukan kegiatan mengusung tema tentang Nasionalisme, tetapi tetap saja memberikan penguatan tentang visi dan misi gerakan ideologi terlarang di republik ini,” tambah Ajhar.
Ia menjelaskan, sejauh ini kelompok – kelompok anti pancasila sudah mengubah desain mereka dengan berani mengusung tema pancasila.
“Ini kami melihat pola baru akan dilakukan tetapi isi kegiatan tetap soal perjuangan serta misi utama adalah khilafah,” kata Ajhar.
Ia menegaskan, apapun ormasnya, kalau yang berbau radikal, pemerintah harus tegas memberantas.
“Karena itu, jika tegas maka akan menjadi persoalan- persoalan di masyarakat,” tutupnya.
Penulis: Tarsi Salmon
Editor: Ardy Abba