Labuan Bajo, Vox NTT- Gerakan Rakyat Anti Korupsi Flores-Lembata (Gertak Florata) mendesak Kepolisian Resort Manggarai Barat (Polres Mabar) untuk segera melakukan investigasi dan memeriksa Direktur Umum PDAM terkait krisis air minum bersih di Kota Labuan Bajo.
Hal itu disampaikan oleh Koordinator Umum Gertak Florata Bertolomeus Eliandro Berto Angkat saat dihubungi VoxNtt.com, Kamis (28/11/2019).
Eliandro menyebut ada dugaan mafia penjualan air minum bersih oleh PDAM Manggarai Barat. Sehingga berdampak pada munculnya krisis air minum bersih di wliayah Kota Labuan Bajo yang hingga saat ini belum mampu diselesaikan.
“Jika Kepolisian tidak segera melakukan investagasi terkait persoalan ini, maka Gertak menduga Kepolisian Resort Manggarai Barat juga sedang melindungi para mafia air minum bersih di Kota Labuan Bajo,” tegasnya.
Karena itu kata dia, apabila pihak Kepolisian Resort Manggarai Barat tidak segera melakukan investigasi terkait dugaan jual beli air menum bersih, maka Gertak Florata dan beberapa aliansi rakyat akan melakukan gerakan demonstrasi sebagai bentuk perlawanan terhadap para mafia-mafia air minum bersih di Labuan Bajo.
“Air minum bersih menjadi kebutuhan vital rakyat, oleh karena itu negara secepatnya harus mampu memenuhi kebutuhan air minum bersih bagi rakyat. Bagi Gertak, Jika krisis air minum bersih tidak segera diselesaikan oleh pemerintah, maka hal ini akan berdampak pada semakin lebarnya jurang kemiskinan,” tutupnya.
Sebelumnya, Ketua Fraksi NasDem Martinus Mitar mengatakan masalah air bersih yang ada di Labuan Bajo, tidak pernah mendapat keluhan dari perusahan-perusahan besar seperti perhotelan.
Dia menyebut adanya dugaan praktik transaksi jual beli air bersih yang terjadi di Marombok.
“Di situ ada reservoir (bak penampung air) yang ukuran cukup besar untuk mendistribusikan air di Labuan Bajo. Tetapi apa yang saya lihat sekarang, reservoir itu bukan digunakan untuk kebutuhan masyarakat Kota Labuan Bajo, namun yang saya amati, reservoir itu melayani mobil tangki air,” ungkap Mitar.
Dia meyakini dengan adanya mobil tangki tersebut sudah ada dugaan jual beli air di Marombok.
“Sebab tidak mungkin tangki itu mengambil air di Marombok untuk dibagikan secara gratis, tidak. Mereka mengambil air dari reservoir Marombok untuk melayani konsumen yang mempunyai uang,” lanjut Mantan Kades Golo Bilas itu.
Mitar menegaskan, jika benar dugaan itu terjadi, dan jika PDAM terus melakukan praktik tersebut, maka dia akan mengambil sikap tegas.
“Sebab reservoir itu dibuat untuk menjawabi kebutuhan air di dalam kota Labuan Bajo,” tutup Mitar.
Penulis: Sello Jome
Editor: Ardy Abba