Kefamenanu, Vox NTT-Kabel listrik menuju Desa Kaenbaun, Kecamatan Miomafo Timur, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) putus karena tertimpa pohon tumbang, Jumat (29/11/2019).
Kabel yang putus tertimpa pohon hingga mengeluarkan percikan api tersebut diperkirakan terjadi pukul 08.00 Wita.
Akibatnya, aliran listrik bagi 100 kepala keluarga di desa tersebut berhenti total.
“Kabel yang putus itu jaraknya sekitar 100 meter dari cabang Kaenbaun masuk ke dalam, kemarin kabel putus sampai keluar percikan api,” kata Yuventus Abi, salah satu warga Desa Kaenbaun saat dihubungi VoxNtt.com, Sabtu (30/11/2019).
Ia mengaku, informasi terkait kejadian tersebut sudah disampaikan oleh pemerintah desa ke PLN Rayon Kefamenanu sejak hari kejadian.
Setelah dilaporkan, kata Yuventus, beberapa petugas PLN sempat turun ke lokasi.
Namun hingga saat ini belum ada upaya lanjutan dari PLN untuk memperbaiki kondisi tersebut.
Akibatnya, sudah dua hari warga Desa Kaenbaun tak bisa menikmati aliran listrik.
“Kami harap pihak PLN segera turun untuk melakukan perbaikan karena listrik ini kami bukan hanya pakai untuk penerangan, tetapi juga untuk usaha ekonomi rumah tangga, jadi kondisi ini sangat merugikan kami,” tuturnya.
Terpisah, Kepala PLN Rayon Kefamenanu Fransiskus Xaverius Roja saat dikonfirmasi VoxNtt.com melalui pesan WhatsApp mengaku petugasnya sudah turun langsung ke lokasi putusnya kabel tersebut.
Sesuai informasi yang diperoleh Roja, putusnya kabel tersebut lantaran terbakar api.
Api diketahui berasal dari pohon yang dibakar oleh oknum tak bertanggung jawab.
“Jadi saya minta tolong sampaikan warga, kalau mau pakak listrik aman, jangan bikin rusak, apalagi bakar itu kabel,” pinta Roja.
Ia menuturkan, material kabel dan alat untuk menyambungkan kembali saat ini tidak tersedia di kantor PLN Rayon Kefamenanu.
Sehingga pihaknya masih harus mengambilnya di Kupang.
Roja mengaku material kabel dan peralatan untuk penyambungan baru akan dikirim dari Kupang pada hari Senin pekan depan.
Apabila material sudah tiba baru bisa melakukan perbaikan.
“Senin baru dapat material dari Kupang baru bisa kerja,” kata Roja.
Penulis: Eman Tabean
Editor: Ardy Abba