Kupang, Vox NTT- Banyak atlet muda berbakat asal Nusa Tenggara Timur (NTT). Mereka tentu saja punya cerita unik di balik ketekunannya hingga meraih prestasi dalam bidang olahraga, yang luput dari pemberitaan media massa.
Salah satunya Pokemon, petinju muda asal Kota Komba, Kabupaten Manggarai Timur (Matim), Provinsi NTT.
Pada Sabtu, 21 Desember 2019 lalu, pemilik nama lengkap Laurensius Sarwandi Rivaldo Syukur itu berlaga dalam Kejuaraan Tinju Asean Youth di China.
Meski baru sejak Agustus tahun 2016 memilih cabang olahraga tinju, pria usia 21 tahun asal Desa Lembur, Kecamatan Kota Komba itu, sudah berulang kali naik ring untuk ‘adu jotos’ dan mendapat hasil memuaskan.
“Pertandingan saya yang pertama di Bali turun pada partai tambahan Kejurnas, lalu kedua pertandingan di Bali saat acara ulang tahun Kota Tabanan,” ujar pria dengan julukan ‘Ring Pokemon’ itu kepada VoxNtt.com, Minggu (22/12/2019) malam.
Ia menambahkan, pertandingan ke tiga di Lombok yakni partai tambahan Kejurnas dan pertandingan keempat di Jakarta pada event Indonesia Pride 1.
Selanjutnya, pertandingan kelima di China pada kejuaraan WBC Asia Youth.
Anak ketiga dari pasangan Kornelius Syukur
dan Maria F. Djena itu mengaku sejak tamat SMA Agustus 2016, ia memilih bergabung dan berlatih di Angel Boxing Camp Bali.
“Kalau mau jujur saja saya lebih suka dengan olahraga beladiri. Saya suka tinju karena sejak kecil sering diajak nonton tinju oleh bapak saya,” jelas pria yang kerap disapa Sarwan itu.
Sarwan juga mengaku, ia memilih ikut dalam ajang tinju karena memiliki kemauan dari diri dalam diri. Sebab, ia bercita-cita ingin menjadi petinju.
Hingga kini, Sarwan sudah lima kali naik ring, dengan raihan 4 di antaranya menang dan sekali kalah.
“Tiga kali saya menang KO dan 1 kali menang angka. Kemarin di China saya kalah,” ungkap Sarwan.
Ivan Calderon, Manny Pacquiao dan Gervonta Davis, kata pria tamatan SMK Sadar Wisata Ruteng itu, adalah atlet tinju favoritnya.
Setiap bertinju di ring atau dalam kejuaraan apapun ia juga mengaku selalu mengandalkan Tuhan.
Menurutnya, karena kuasa Tuhan ia bisa mengembangkan bakat dan memiliki karir yang cukup baik di ring tinju.
“Saat engkau bersama Tuhan tidak ada satupun yang bisa menghentikanmu,” katanya.
Ke depan, dia berharap agar potensinya bisa di-manage dengan baik, sehingga bisa diorbitkan menjadi juara dunia.
Ia juga berharap agar semua atlet-atlet tinju profesional dan berbakat asal NTT bisa diberi akses yang baik untuk mendapat promotor. Hal itu agar mereka dilatih dan diurus dengan baik.
Penulis: Ronis Natom
Editor: Ardy Abba