Borong, Vox NTT-Hingga Januari tahun 2020 sebagian besar warga Kabupaten Manggarai Timur (Matim), Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) belum menikmati air minum bersih.
Beberapa di antaranya terdapat di Kelurahan Tanah Rata, Kelurahan Kota Ndora, Desa Bamo, dan juga di desa lain yang ada di Kabupaten itu.
Di Kelurahan Tanah Rata dan Kota Ndora hampir setiap rumah warga sudah dipasang pipa saluran, kran dan meteran air sejak tahun 2016 lalu.
Bahkan, proyek pemasangan jaringan pipa itu menghabiskan dana 8,6 miliar rupiah. Dana bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
Klemens Nekeng (65) warga Kampung Sambi, Kelurahan Tanah Rata mengaku demi mendapatkan air bersih mereka harus menimba air sumur sedalam 20 meter.
Bahkan kata dia, mereka harus mengantre berjam-jam di sumur yang berada sekitar 100 meter dari rumahnya.
“Kalau agak sepi kami antre sampe 3 jam, tetapi kalau ramai itu bisa lebih dari 5 jam,” katanya saat ditemui VoxNtt.com, Kamis (2/2/2019).
“Kami di sini memang sudah pasang kran air tapi airnya tidak pernah keluar. Sekarang kami timba air sumur. Dan itu satu-satunya sumur yang ada di sini,” tambahnya.
Menurut Klemens, lebih dari 50 Kepala Keluarga (KK) di Kampung Sambi yang
memanfaatkan air dari sumur tersebut.
Mirisnya, terkadang warga setempat terpaksa menggunakan air keperluan mandi dan cuci.
“Ini kami rasakan sampai saat ini. Memang tempo hari pas awal itu keluar air tetapi sekarang sudah tidak ada lagi. Bahkan petugas tidak pernah datang cek,” katanya.
Klemens pun berharap pemerintah bisa membantu untuk mengatasi persoalan air bersih yang mereka alami sudah sekian lama.
Di Kampung Wikopau, Desa Bamo, Kecamatan Kota Komba, juga merasakan hal yang serupa.
Warga di kampung ini hanya memanfaatkan air bak yang berada di pinggir kali Waepoang. Kendati airnya terkadang keruh dan kotor, namun tidak ada pilihan lain bagi warga yang mendiami kampung itu.
Subur Bor Mubazir
Di dekat Kampung Wokopau ada bantuan sumur bor dari pemerintah pusat (Pempus). Sumur ini dibangun di Kampung Waepoang pada 2011 silam.
Namun dari pantauan VoxNtt.com, sumur itu sudah tidak terawat. Tampak pipa penyedot air sudah berkarat.
Kotoran hewan bertebaran di depan teras bangunan penyimpan mesin. Rumput yang kian tinggi memperburuk pemandangan saat mengunjungi lokasi sumur tersebut.
Beberapa warga yang namanya enggan dimediakan mengaku selama tahun 2012 hingga 2014 mereka masih memanfaatkan air dari sumur tersebut.
Namun, sejak 2015 hingga sekarang air sumur itu macet dan tidak dimanfaatkan.
Penulis: Sandy Hayon
Editor: Ardy Abba