Betun, Vox NTT- Wemer, nama ruas jalan milik Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur yang ada di Kabupaten Malaka.
Jalan ini menghubungkan Kabupaten Malaka dengan Belu. Dulunya, jalan ini adalah jalur satu-satunya jika hendak ke Belu dari Malaka.
Namun beberapa tahun terakhir ini, jalan Wemer tampak sudah dilupakan. Longsor di hutan Wemer mengakibatkan jalan ini putus.
Belakangan jalan Wemer sudah bisa digunakan lagi. Tatapi hanya saat musim kemarau.
Jika musim hujan, jalan Wemer tidak digunakan karena digenangi banyak lumpur dan berlicin. Apalagi, kondisi medannya banyak jurang dan cukup terjal pada beberapa titik.
Akibat putusnya akses jalan Wemer, ada dua desa yakni Kereana dan Takarai di Kecamatan Botin Leobele, Kabupaten Malaka yang terisolasi.
Kalau musim hujan tiba, maka sangat sulit bagi masyarakat dari dua desa tersebut untuk ke Betun, ibu kota Kabupaten Malaka.
Mereka terpaksa harus ke arah timur mengambil haluan ke jalan arah Kota Atambua, lalu menyusuri jalan Welaus dan menuju Kota Betun. Rute ini tentu saja memakan waktu yang lumayan lama hingga tiba di Kota Betun.
Beberapa hari lalu berdasarkan pantauan VoxNtt.com, jalan yang membelah hutan Wemer kawasan suaka Kateri itu berubah menjadi tempat pembuangan sampah.
Di sepanjang jalan tampak banyak sampah plastik. Sampah-sampah tersebut tampak menggunung di badan jalan. Akibatnya, aroma tak sedap dari sampah kerap muncul sepanjang perjalanan melewati hutan Wemer.
Tumpukan sampah ini dimanfaatkan oleh Agusto, seorang pria uzur. Ia mengais rezeki dari tumpukan sampah itu.
Baru-baru ini ditemui VoxNtt.com, Agusto tampak serius memilahkan sampah plastik dari tumpukan sampah di kawasan hutan Wemer.
Ia mengumpulkan botol bekas air mineral atau sejenis lainnya. Terlihat di mulutnya ditutupi masker penghalang bau tak sedap.
“Sampah ini sudah lama. Bukan di sini saja. Di atas juga banyak. Ya memang baunya tajam sekali. Saya pilih botol plastik dan kardus bekas, nanti dijual lagi,” tutur Agusto.
Informasi dari Agusto benar. Sekitar 500 meter dari tempat ia berdiri, di atas ketinggian, juga terdapat tumpukan sampah lain kurang lebih setinggi satu meter.
Di titik ini, VoxNtt.com menjumpai satu unit mobil dump truck yang kemudian diketahui milik Dinas PUPR Malaka, Bidang Kebersihan.
Saat dijumpai, dump truck tersebut baru saja membongkar muatan dan membuang sampah di pinggir jalan.
Melihat hal ini, VoxNtt.com kemudian mengonfirmasi Kabid Kebersihan Dinas PUPR Kabupaten Malaka,Yanuarius Tae melalui pesan WhatsApp-nya.
Sayangnya, hingga berita ini diturunkan Kabid Yanuarius yang juga Penjabat Desa Weulun, Kecamatan Wewiku itu belum merespon.
Penulis: Frido Umrisu Raebesi
Editor: Ardy Abba