Ende, Vox NTT-Bupati Ende H. Djafar H. Achmad mewajibkan para Aparatur Sipil Negara (ASN) mengisi Sensus Penduduk Online (SPO) secara mandiri. Instruksi Bupati Djafar tertuang dalam surat Nomor BU.470/02/STATISTIK/2020 tertanggal 23 Januari 2020.
Untuk mengisi SPO, para aparatur dapat mengakses situs BPS yakni http//sensus bps.go.id mulai tanggal 15 Februari hingga 31 Maret 2020.
Bupati juga menginstruksikan aparatur untuk mensosialisasikan ke keluarga maupun kerabat serta kelompok-kelompok masyarakat.
Sosialisasi itu dimaksud agar masyarakat siap menerima petugas sensus penduduk 2020 pada mode kedua yaitu Sensus Penduduk Wawancara (SPW) yang akan dilakukan selama sebulan yaitu pada bulan Juli 2020 nanti.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Ende, Paulus Puru Bebe menjelaskan data kependudukan menjadi hal paling fundamental bagi seluruh instansi pemerintahan dalam menentukan arah kebijakan.
Jika data kependudukan yang dimiliki akurat maka pelaksanaan kebijakan pemerintah pun akan optimal. Demikian sebaliknya.
Oleh karena itu, BPS Kabupaten Ende terus mematangkan persiapan dan mendalami skema sensus penduduk 2020.
Tujuannya supaya data kependudukan terkait jumlah, profil dan kondisi penduduk di satu wilayah terekam jelas dan tepat.
“Pemerintah hadir untuk melayani dan bertanggungjawab menyejahterakan penduduk. Bagaimana punya program-program kesejahteraan kalau penduduknya tidak kita ketahui. Tentunya, dengan berbagai karakteristik,” kata Paulus di Ende, Senin (28/01/2020).
Paulus menjelaskan kepentingan utama statistik (data kependudukan) adalah untuk perencanaan pembangunan. Karena pembangunan akan dimulai dari informasi-informasi yang berkaitan dengan kualitas SDM (Sumber Daya Manusia), keberadaan SDM, dan tantangannya.
Ia menyebutkan ada dua urgensi lain dari sensus penduduk, yakni realisasi amanat Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) yang tertera dalam World Population and Housing Programme dan mengukur tingkat literasi teknologi masyarakat.
Terkait amanat PBB, kata Paulus, setiap negara harus memperbarui data kependudukan secara berkala. Salah satu faktor penyebabnya adalah adanya interaksi penduduk antar negara.
Ia menambahkan selain Indonesia, ada 53 negara lain, termasuk Cina dan Jepang, menggelar sensus penduduk pada 2020.
Penulis: Ian Bala
Editor: Ardy Abba