Kupang, Vox NTT – Pemerintah Kota (Pemkot) Kupang menetapkan bulan Februari dan Maret sebagai ‘Bulan Kupang Hijau’ mulai hari ini, Selasa (04/02/2020).
Penetapan ‘Bulan Kupang Hijau’ itu berlangsung di SD Inpres Oeleta, Kecamatan Alak, Kota Kupang.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang Dumuliahi Djami mengatakan, dipilihnya SD Inpres Oeleta sebagai lokasi pencanangan kegiatan itu merupakan wadah pendidikan yang memegang peran penting untuk mengedukasi siswanya agar terlibat.
Tema yang diusung dalam kegiatan kata dia, adalah “Sekolahku Hijau, Sekolahku Menanam Pohon”.
Pesan ini menurut dia, sarat makna bagi semua unsur pendidikan agar mendukung ‘Gerakan Kupang Hijau’.
“Kegiatan tersebut dilaksanakan di SD Inpres Oeleta untuk mewakili seluruh sekolah di Kota Kupang, sekolah sangat bisa diandalkan untuk melaksanakan ide brilian Wali Kota Kupang ini, ada kurang lebih lima puluh ribu siswa di Kota Kupang, namun saat ini Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Kupang baru menyediakan sepuluh ribu anakan, masih kurang empat puluh ribu,” ungkap Djami.
Dalam acara seremonial pencanangan ‘Bulan Kupang Hijau’, tutur dia, disiapkan seribu anakan pohon.
Dua ratus anakan di antaranya langsung ditanam di lokasi sekolah. Sementara delapan ratus akan dibagikan kepada seluruh komponen sekolah yang hadir, baik itu kepala sekolah, guru dan orangtua murid.
“Untuk kepala sekolah akan dibuat daftarnya, nanti ambil di Taman Nostalgia, ini sudah disiapkan oleh Dinas LHK, sembilan ribu anakan akan ditanam kemudian oleh guru-guru di sekolah dan separuhnya diberikan kepada siswa untuk ditanam di rumah masing-masing,” pungkasnya.
Ajakan Moril
Sementara itu, Wali Kota Kupang Jefri Riwu Kore mengatakan ‘Gerakan Kupang Hijau’ adalah sebuah ajakan moril bagi semua lapisan masyarakat untuk menjadikan Kota Kupang hijau.
Pemerintah melalui Dinas LHK Kota Kupang adalah pioner gerakan ini.
Menurutnya, segala terobosannya membangun Kupang adalah untuk menjadikan kota itu sebagai metropolitan kecil di bagian Timur Indonesia.
Oleh sebab itu, kata Jefri, untuk mencapai cita-cita tersebut, harus ada terobosan baru.
“Kita perlu melakukan hal ini, supaya kota ini teduh, nyaman bagi setiap warga,” tandasnya.
“Bagi siswa, gerakan ini adalah wadah edukasi, agar semua komponen terlibat mendukung gerakan ini,” tambah Ketua DPD Demokrat itu.
Jefri berharap agar DPRD Kota Kupang mendukung gerakan ini dengan membuat Peraturan Daerah (Perda).
“Saat ini kita memotong pohon sembarangan, saya mengajak DPRD untuk terlibat dalam kegiatan ini, sumbangsinya sederhana, buatkan Perda,” pintanya.
Ia juga mengimbau agar semua lapisan masyarakat terlibat.
Sebelumnya tambah dia, Pegawai Tidak Tetap (PTT) lingkup Pemerintah Kota Kupang telah menanam ribuan pohon. Sementara pada waktu mendatang seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) akan ikut menanam.
“Kita semua ikut tanam, ASN harus menjadi contoh, jika semua terlibat, kita akan merubah kota ini menjadi hijau,” katanya.
Dia pun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung gerakan tersebut. Itu terutama kepada Balai DAS Benain-Noelmina yang telah menyumbang anakan, serta support dari Bank NTT dan seluruh pimpinan perangkat daerah, camat dan lurah lingkup Kota Kupang.
Sebelumnya, Pemerintah Kota Kupang telah menanam sekitar tiga ribu pohon pada tahun 2019.
Sementara pada tahun ini Pemkot melalui DLHK Kota Kupang akan menanam seribu pohon. Pohon yang sudah ditanam telah tumbuh dan dianggarkan melalui APBD Kota Kupang.
Diketahui bahwa ‘Gerakan Kupang Hijau’ mencakup tiga komponen, yakni tanam pohon, tanam air dan mengurangi sampah plastik.
Pada periode bulan Februari-Maret akan gencar dengan tiga aksi yakni, gerakan massal yang membutuhkan gerak bersama seluruh masyarakat Kota Kupang.
Penulis: Tarsi Salmon
Editor: Ardy Abba