Ende, Vox NTT-Masyarakat di Desa Niopanda, Kecamatan Kotabaru, Kabupaten Ende membeberkan sejumlah masalah pembangunan yang hingga kini belum direspon oleh pemerintah.
Terlebih pembangunan yang melekat dengan kehidupan warga setiap hari yakni jalan, air dan listrik (JAL) yang dijanjikan pemerintah semasa kampanye.
Ketua BPD Niopanda Markus Sama menuturkan warga di wilayah setempat mengalami kesulitan akibat tidak memadainya akses jalan, air dan listrik (JAL). Padahal, ini adalah kebutuhan pokok sebagaimana lazimnya yang diprogramkan oleh Pemkab Ende.
“Desa Niopanda tetap terisolir dan terpencil karena program JAL yang dijanjikan pemerintah belum terealisasi. Kami di sini belum merasakan program itu,” ungkap Markus dalam acara Reses I Anggota DPRD Ende, Vinsen Sangu pada Minggu (02/02/2020).
Terkait akses jalan, Markus menerangkan kondisinya diperparah saat musim hujan tiba. Jalur jalan dipastikan penuh lumpur, licin dan tak dapat dilalui termasuk oleh kendaraan.
Kurang lebih sekitar tujuh kilometer, infrastuktur akses jalan belum sedikitpun tersentuh oleh pemerintah. Badan jalan sedianya masih tanah dan bebatuan.
“Jalan itu pun kita bangun secara gotong royong. Maka, kita minta pemerintah melalui anggota DPRD untuk perhatikan kami akses jalan,” katanya.
Permintaan Markus, sama halnya dengan sarana air bersih dan jaringan listrik yang hingga kini belum terjangkau masyarakat. Disebutkan, ada tiga dusun yang kesulitan air bersih akibat dari debit air serta kondisi perpipaan yang tak layak dipakai.
Begitupun jaringan listrik yang belum juga dinikmati warga di tiga dusun wilayah desa Niopanda. Jika ada kendala pembebasan lahan untuk kepentingan jaringan listrik, ia menjamin warga setempat merelakan.
“Disini juga ada tiga dusun yang belum menikmati jaringan listrik. Kami minta pemerintah atau PLN juga bisa memperhatikan usulan kami ini,” tutur Markus.
Vinsen Sangu, usai itu menjelaskan pemerintahan daerah berkomitmen untuk membangun daerah, memajukan Kabupaten Ende demi peningkatan kesejahteraan rakyat melalui program dan kegiatan yang merata dan menyentuh langsung kehidupan rakyat.
Namun, terkait dengan program JAL, ia mengingatkan kepada pemerintah agar tidak melupakan misi utama paket MJ jilid II yang pernah dijanjikan kepada masyarakat.
Kondisi akses jalan, sarana air bersih dan jaringan listrik, jelas dia, memang menjadi keluhan masyarakat setiap waktu. Artinya, masyarakat menganggap hal tersebut sebagai kebutuhan.
Dengan kondisi yang dialami warga semacam itu, negara dinilai masih jauh dari upaya memberantas kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan rakyat.
“Harapan saya kiranya dapat memberikan perhatian pada wilayah-wilayah terpencil dan terisolir agar rakyat di daerah pedalaman dan pegunungan, sungguh merasakan akan hadirnya negara dalam memberikan solusi atas sejumlah masalah dan tantangan yang dihadapi warga,” katanya.
Sebagai anggota dewan, ia tetap mengakomodir usulan warga untuk diperjuangkan di DRPD. Ia mengharapkan agar aspirasi masyarakat dapat disalurkan dan dapat terjawab oleh pemerintah melalui alokasi program dan kegiatan.
Penulis: Ian Bala
Editor: Ardy Abba