Kupang, Vox NTT- Acara Pesta Paduan Suara Gerejani Katolik (Pesparani) diharapkan agar tidak hanya melibatkan dan menjadi pesta bagi umat Katolik di Nusa Tenggara Timur (NTT) semata. Acara ini akan digelar di Kota Kupang pada Oktober 2020 mendatang.
“Ini bukan hanya milik umat katolik di NTT tetapi semua masyarakat NTT harus terlibat didalamnya. Dari yang paling sederhana misalnya dengan ikut menjaga keamanan dan kenyamanan,” ujar Jamaludin Ahmad, selaku Ketua Umum Pelaksana Pesparani Ke II dalam acara Launching Sayembara Logo dan Mars Pesparani ke-II Tahun 2020 di Kantor FKUB NTT, Rabu (12/02/2020) sore.
Menurutnya, pelaksanaan Pesparani II mendapat dukungan pemerintah dengan sangat bagus. Penyelengaraan Pesparani dihadiri oleh lebih dari 10 ribu orang.
“Ini bentuk akselerasi pembangunan, multiefek pembangunan. Kuliner dan tenun. NTT melantunkan lagu-lagu gereja juga akan ada dampak ekonomi dan pariwisata,” ujarnya.
Ia juga berupaya menyampaikan surat kepada Presiden Jokowi untuk
membuka dan menutup acara Pesparani nasional di Kupang, NTT.
“Saya sudah Ketua NU dua periode di NTT . Selama saya menjadi ketua banyak hal yang sudah antar menjadi juara. Saya juga diposisi wakil ketua MUI, representasi lembaga keagamaan Islam,” ceritanya.
Ia menceritakan, saat ia menerima jabatan tersebut banyak yang protes. Tetapi menurut dia, ini momen membangun moral pijakan bangsa dan merajut kebangsaan.
“Memperkuat persaudaraan sebangsa.
Terkait dengan penugasan, saya mau kasih kewajiban rumah-rumah dan toko-toko bisa kash ucapan selamat di pinggir jalan,” tegasnya.
Diketahui, Jamaludin Ahmad yang adalah Ketua NU NTT, secara spontan ditunjuk Gubernur NTT menjadi ketua umum Pesparani nasional ke II.
Terpisah, Vikaris Jenderal Keuskupan Agung Kupang, Pastor Gerardus Duka mengapresiasi Pesparani tingkat nasional yang digelar di Kota Kupang.
“Mewakili gereja Katolik mengapresiasi kegiatan Persparani tingkat nasional dengan lagu-lagu dilombakan.
Listurgi gereja Katolik bersifat partifipatif. Lomba lagu kita jadikan sebagai momentum kebangkitan gereja Katolik di nasional,” jelasnya.
Ia mengatakan, lagu bukan hanya ungkapan pujian tapi juga doa. Tetapi lagu adalah bagian integral doa dalam gereja Katolik.
Sementara itu, Kakanwil NTT, Sarman Marselinus yang hadir dalam acara launching sayembara logo dan mars itu
merasa bersyukur karena NTT ditetapkan sebagai tuan rumah berdasarkan persetujuan dan rekomendasi PWI. Keputusan ini adalah keputusan bersama.
“Peluncuran sayembara logo dan mars menandai dimulainya kegiatan penunjang. Selaku Kakanwil mengajak seluruh warga NTT untuk sukseskan acar pesparani nasional,” ajaknya.
Hadir dalam acara peluncuran sayembara logo dan mars pesprani nasional ke 11 yakni Ketua Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesparani Katolik (LP3K) NTT, Frans Salem, Ketua Nahdlatul Ulama (NU) NTT sekaligus Ketua Umum Pesparani Katolik Nasional II 2020, H. Jamaludin Ahmad, Vikaris Jenderal Keuskupan Agung Kupang, Romo Gerardus Duka, Ketua Pelaksana Pesparani Katolik Nasional II, Sinun Petrus Manuk, Kepala Kanwil Kemenag Provinsi NTT, Sarman Marselinus, perwakilan dari Polda NTT, AKBP Domi Yampormase dan Romo Dus Bone.
Penulis: Tarsi Salmon
Editor: Ardy Abba