Borong, Vox NTT-Proyek peningkatan jalan Lapisan Penetrasi Macadam (Lapen) Mok-Ajang-Waelengga, Kecamatan Kota Komba, Kabupaten Manggarai Timur (Matim) mengalami rusak parah, dan tengah melakukan perbaikan.
Padahal proyek yang dikerjakan oleh kontraktor CV Natalia yang juga pemilik Mario Hotel Borong itu, selain diawasi oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), juga menghabiskan dana senilai Rp 7.477.286.000.
Baca: Habiskan 7 M Lebih, Jalan Lapen yang Dikerjakan Pemilik Mario Hotel Rusak Parah
Pantauan VoxNtt.com, Senin (17/02/2020) di beberapa titik seperti Wozang, Betong Torok, Mesi, Wae Kolong, Wae Deru, Sukamandi dan Wae Kekik tampak aspal jalan terkupas. Ada pula yang sudah retak.
Sepanjang ruas jalan itu juga dipenuhi lubang-lubang. Air bahkan kerap tergenang di lubang-lubang tersebut. Terkadang jalan tersebut becek ketika hujan.
Di beberapa titik seperti Wozang, Betong Torok, Mesi, Wae Kolong dan Deru, badan jalan yang dirusak sudah digali oleh para pekerja. Lalu ditimbuni dengan material berupa pasir.
Beda Pengakuan
Saver seorang pekerja yang ditemui VoxNtt.com, Senin (17/02/2020), di lokasi menjelaskan panjang jalan yang tengah diperbaiki itu sekitar 4 kilometer (km) lebih.
“Nanti batu 5/3 lepas, walas dan Vibro jalan kasi padat. Setelah itu siram aspal. Setelah itu kasih masuk 3/2 setelah itu siram lagi baru split,” papar Saver.
Kendati demikian pengakuan Saver justru berbeda dengan sang kontraktor Titus Ahas.
Melalui media Sorotntt, Selasa (28/02/2020), dia menjelaskan, kerusakan jalan tersebut diperkirakan 100 meter. Kerusakan yang terjadi itu rata-rata di pinggir, dan masuk katagori rusak ringan.
Meski demikian, perbaikan akan dilakukan dengan maksimal, dan sesuai petunjuk dari Dinas PUPR Matim.
Respon PPK
Sementara itu, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Ibrahim Mubarak Mapawa mengatakan paket itu belum di PHO (Provisional Hand Over) dan statusnya KDP (Konstruksi Dalam Pengerjaan).
“Beberapa waktu yg lalu tim teknis sudah turun ke lapangan untuk marking kondisi-kondisi yang cacat dan harus diperbaiki oleh rekanan,” ujar Ibrahim.
Dikatakannya, untuk kondisi yang terakhir masih menunggu ketua tim teknis untuk marking kondisi cacat terbaru.
“Kami lakukan pengecekan untuk marking kondisi cacat berkala selama masa pemeliharaan untuk dapat di- follow up rekanan,” imbuhnya.
Menurutnya, pekerjaan yang tersisa pada paket itu, volumenya tidak terlalu banyak, porsinya di bawah 1 % dari keseluruhan nilai kontrak.
“Jadi menurut saya tidak terlalu membutuhkan waktu yang lama, hanya yang menjadi kendala sekarang ini tingkat curah hujan di lokasi cukup tinggi,” jelas Ibrahim.
“Untuk yang menjadi hambatan yang sulit untuk pekerjaan aspal karena tidak efisien dan efektif. Prediksi saya bulan Maret sudah masuk musim kering jadi bisa segera diselesaikan,” tambahnya.
Penulis: Sandy Hayon
Editor: Ardy Abba