Kefamenanu,Vox NTT-Paket Agustinus Talan-Yoseph Akoit (AYO) resmi menyerahkan berkas dukungan untuk maju sebagai Bacabup dan Bacawabup Timor Tengah Utara (TTU) dari jalur independen ke KPU setempat, Sabtu (22/02/2020).
Pantauan VoxNtt.com, Bacabup Agus dan Bacawabup Yos yang mengenakan pakaian adat tersebut tiba di Kantor KPUD TTU sekitar pukul 13.00 wita.
Keduanya datang, diantar ratusan massa pendukung yang mengendarai roda dua dan empat.
Saat tiba di KPU, Keduanya terlebih dahulu menyapa komisioner KPU dan Bawaslu TTU yang telah menunggu dengan sapaan adat.
Usai menyampaikan maksud kedatangan, keduanya langsung dipersilahkan untuk mengisi buku register oleh ketua KPU TTU, Paulinus Lape Feka.
Setelah itu barulah Bacabup Agus dan Bacawabup Yos diarahkan untuk menyerahkan berkas dukungan kepada ketua KPU TTU dalam ruangan yang sudah disediakan untuk seterusnya dilakukan pemeriksaan berkas.
Bacabup TTU, Agustinus Talan saat diwawancarai wartawan menuturkan, dirinya dan Bacawabup Yoseph Akoit menggunakan kesempatan yang diberikan oleh negara untuk dapat maju menjadi konstentan pilkada tanpa melalui jalur parpol.
Baca Juga: Ratusan Ekor Babi di Timor Mati, Diduga Akibat Diserang Virus ASF
Mantan ketua DPRD TTU 2004-2009 itu menuturkan, dalam waktu tiga bulan pihaknya berhasil mengumpulkan lebih dari 21 ribu KTP dari masyarakat, sebagai syarat dukungan yang diatur dalam PKPU.
Jumlah tersebut melampaui batas minimal syarat dukungan bagi Bacabup dan Bacawabup yang maju melalui jalur independen yang diisyaratkan dalam PKPU yakni 16 ribu KTP.
“Yang ditentukan KPU minimal 16 ribu KTP dukungan, sehingga saya dan Bapak Yos (Bacawabup) usahakan dan masyarakat memberikan dukungan, dengan memberikan KTP yang kami edit dalam silon KPU itu 21.231,” jelas mantan anggota DPRD TTU tiga periode itu.
Bacabup Agus menambahkan, Paket AYO mengusung tagline Mari KITA membangun TTU secara Bersama-Sama secara Bersaudara.
Tagline itu, bermaksud memberikan kebebasan kepada masyarakat dalam berdemokrasi serta memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat dalam aktivitas hidup sehari-hari.
“Paket AYO sudah siap untuk ikut berkompetisi dalam pilkada TTU tahun ini,” tegasnya.
Baca Juga: Sosok Gubernur NTT El Tari: Memberikan Uang Sisa Perjalanan Dinas ke Panti Asuhan
Sementara itu, Bacawabup Yos Akoit pada itu menuturkan, sesuai ketentuan dalam PKPU, KTP dukungan dikumpulkan dari masyarakat yang tersebar di 13 kecamatan (setengah jumlah kecamatan +1).
Namun 21 ribu KTP yang berhasil dikumpulkan pihaknya tersebut, jelas Yos, dikumpulkan dari masyarakat pendukung yang tersebar di 24 kecamatan.
“Sesuai ketentuan KPU itu 13 kecamatan tapi kita menempuh 24 kecamatan,” ujarnya.
Yos menambahkan, sesuai kondisi faktual yang diamatinya saat turun menggalang dukungan di masyarakat, masalah kekeringan masih menjadi persoalan utama yang dihadapi masyarakat.
Untuk itu, ,jika nantinya dipercayaKAN oleh masyarakat, pihaknya mengusung progam menjadikan daerah TTU yang kering menjadi basah.
“Dalam beberapa kesempatan diskusi nonformal, beliau (bacabup Agus Talan) mengatakan, kalau kita dapat kesempatan, kali kecil dan besar coba kita bendung agar menghadang air yang mengalir sampai ke muara,” ujarnya.
Sementara itu, Paulinus Lape Feka selaku ketua KPU Kabupaten TTU kepada wartawan menuturkan, sesuai juknis pihaknya membuka kesempatan bagi para pasangan Bacabup-Bacawabup yang maju dari jalur independen untuk memasukkan syarat dukungan terhitung tanggal 19 Februari hingga 23 Februari.
Namun hingga saat ini baru satu Bacabup-Bacawabup yang memasukkan berkas syarat dukungan.
“Batas penyerahan dokumen untuk independen itu besok (23 Februari) pukul 24.00 wita, dari sejak tanggal 19 sampai hari ini baru satu Bacabup-Bacawabup yang memasukkan berkas dan dipastikan satu ini saja,” ujarnya.
Paulinus menuturkan, setelah penyerahan berkas hari ini, pihaknya akan melakukan verifikasi awal.
Verifikasi tersebut berkaitan dengan harus terpenuhinya jumlah minimum dukungan perseorangan, yakni, 16.805 KTP dan sebarannya harus di 13 kecamatan.
“Kalau dalam berita acara ini berkasnya diterima baru akan kita lanjutkan ke verifikasi administrasi,” ujarnya.
Paulinus menyatakan, untuk tahap verifikasi administrasi dilakukan terhitung tanggal 27 Februari hingga 25 Maret 2020.
Dalam verifikasi administrasi tersebut, ada beberapa hal penting yang akan dilihat.
Itu diantaranya soal tanda tangan dukungan dan alamat di dalam KTP dan pernyataan dukungan.
Kemudian setelah lolos verifikasi administrasi barulah dilakukan verifikasi faktual untuk memastikan kebenaran dukungan dengan pola sensus.
Verifikasi faktual dijadwalkan akan digelar pada akhir bulan Maret 2020.
“Penetapannya pada bulan April, setelah verifikasi faktual baru kita bisa memastikan bahwa ini lolos atau tidak,” tuturnya.
Penulis: Eman Tabean
Editor: Boni J