Kefamenanu, Vox NTT-Jumlah ternak babi yang mati di Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) hingga saat ini mengalami peningkatan drastis menjadi 912 ekor. Jumlah itu meningkat dari sebelumnya 440 ekor.
Jumlah babi yang mati di kabupaten yang berbatasan dengan negara Timor Leste itu merupakan akumulasi dari bulan Januari hingga Februari 2020.
“Data yang sudah masuk di saya sampai tadi malam itu 912 ekor dari bulan Januari sampai tadi malam ade (adik),” jelas Bupati TTU Raymundus Sau Fernandes saat dikonfirmasi VoxNtt.com melalui pesan WhatsApp, Jumat (28/02/2020).
Baca Juga: Hanya 2 Bulan, Sebanyak 440 Ekor Babi di TTU Mati
Bupati Raymundus menuturkan, jumlah babi yang mati tersebut tersebar di 24 kecamatan yang ada di Kabupaten TTU.
“Data yang terhimpun itu dari 24 kecamatan dari koordinator peternakan yang ada di semua kecamatan ade (adik),” jelas Bupati TTU dua periode itu.
Terpisah, Kepala Dinas Peternakan Kabupaten TTU Fransiskus Fay saat dihubungi VoxNtt.com melalui telepon menuturkan, untuk penanganan awal terhadap wabah penyakit yang saat ini menyerang ternak babi, pihaknya sudah mendapatkan bantuan dari Dinas Peternakan Provinsi NTT.
Bantuan itu berupa desinfektan, vitamin dan obat-obatan.
Sehingga direncanakan, jelas Fransiskus, hari ini pihaknya akan mulai melakukan penanganan awal dengan titik star dari Kecamatan Kota Kefamenanu.
“Kita fokus ke kecamatan yang jumlah kematian tinggi, kecamatan yang tinggi itu yang 6 kecamatan itu (Biboki Moenleu, Biboki Anleu, Insana Utara, Bikomi Utara, Bikomi Nilulat dan Kecamatan Kota Kefamenanu), sebentar kita sudah mulai lakukan penanganan awal dengan titik star dari Kecamatan Kota Kefamenanu,” jelas Fransiskus.
Penulis: Eman Tabean
Editor: Ardy Abba