Borong, Vox NTT-Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Wae Motu Cabang Borong menggelar Rapat Anggota Tahunan Perdana di Wolokolo, Kelurahan Kota Ndora, Kecamatan Borong, Kabupaten Manggarai Timur (Matim), Sabtu (29/02/2020).
Terpantau kegiatan ini dihadiri seluruh pengurus dan anggota KSP Kopdit Wae Motu Cabang Borong, Pengawas Koperasi, perwakilan Dandramil Borong Agus Dasilva, dan pengurus Kopdit Manggarai Kornelis Penga.
Kegiatan RAT itu juga mengangkat tema “Berjuang untuk Mewujudkan Koperasi Mandiri Dalam Koridor Jati Diri”
Dalam sambutannya, Kornelis Penga mengatakan koperasi sebagai orang yang bekerja sama dan kredit sebagai pribadi-pribadi yang saling percaya.
Dua kata ini, jelas dia, menggambarkan kekuatan yang luar biasa untuk bersama-sama bekerja dalam semangat kebersamaan sebagai suatu komunitas.
Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Kopdit Hanura itu juga mengatakan RAT bukan momen untuk saling menyerang, melainkan memberikan sumbangan gagasan yang berpotensi untuk menumbuh kembangkan koperasi.
“RAT bukan tempat untuk meluapkan rasa kecewa kepada pengurus, bukan medan tempur, dimana anggota boleh menggunakan hak bicaranya sebebas-bebasnya, sampai lewat ambang batas,” ujar Kornelis.
Dikatakannya, RAT adalah sebuah perhelatan di mana semua orang mengambil bagian demi menjadikan koperası semakin terbaik dan terdepan.
“Pengurus, pengawas, manajemen, jangan pernah puas dengan apa yang kita capai pada saat ini,” katanya.
Sementara itu, Danramil Borong Zunaidin dalam sambutaanya yang diwakili Agus Dasilva mengatakan kemajuan koperasi sangat bergantung pada kerja sama.
Pria berdarah Timor Leste itu juga meminta para nasabah agar mampu menjaga keamanan dalam berkoperasi.
“Jangan cerita yang tidak baik ke luar. Koperasi sangat membantu kita. Uang yang kita masukan ke koperasi itu adalah uang kita,” tukasnya.
Dia juga mengharapkan pengurus koperasi tidak boleh diam di kantor tetapi harus berani terjun ke desa untuk mendapatkan anggota.
Begerak Menuju Visi dan Misi Koperasi
Ditempat yang sama Ketua Pengawas KSP Wae Motu Ferdinandus Timo mengucapakan profisiat kepada seluruh pegawai dan anggota koperasi Wae Motu.
“Ini sangat luar biasa dulu kita merencanakan borong ini jadi cabang sekarang sudah terwujud,” katanya.
Menurutnya saat ini KSP Wae Motu sudah mempunyai dua cabang lainnya yakni Ranamese dan Watunggong.
“Tentu tidak sembarang buka cabang tetapi seusuai regulasi yang berlaku,” tukasnya.
Dikatakannya RAT sangat penting untuk melihat kinerja koperasi selama satu tahun. Bukan untuk saling menyalahkan tetapi untuk saling berbenah agar bisa berjalan, bergerak maju ke depan sesuai visi misi koperasi.
Sementara Wakil Ketua Pengawas Kanisius Unda berucap koperasi sangat mengedepankan kekompakan kerja sama bukan karena ambisi pribadi.
“Membuat besar ini kopdit butuh kebersamaan anggota. Anggota harus memenuhi kwajiban untuk ansur. Kalau macet berarti kopdit ini bisa-bisa mati suri,” ujarnya.
Luncurkan Program Baru
Jenderal Manager KSP Kopdit Wae Motu Martinus Joni pada kesempatan itu mengatakan hingga saat ini cabang Borong sudah memiliki 508 anggota.
Pria yang dikenal dengan nama Johi Nggae itu menjelaskan KSP Wae Motu sudah sah secara undang-undang perkoperasian. Sehingga segala bentuk simpanan anggota sudah dilindungi oleh undang-undang.
Di hadapan ratusan anggota yang hadir Joni menjelaskan KSP Wae Motu tengah mengembangkan produk solidaritas rawat inap bersama.
“Produk ini tidak hanya diperuntukan bagi anggota KSP Kopdit Wae Motu tetapi masyarakat umum. Yang ingin bergabung produk ini dengan bebas biaya administrasi,” katanya.
Kendati demikian jelas dia setiap anggota yang ingin bergabung melengkapi identitas diri berupa KTP/KK.
Anggota KSP Kopdit Wae Motu juga kata dia wajib membayar luran solidaritas rawat nginap, Rp.5000 setiap bulan atau Rp.60.000/tahun.
“Nanti anggota mendapat Kartu Tabungan Sehat. Alokasi anggaran pada saat anggota rawat nginap sebesar Rp 1.000.000. Kapan pun sakit koperasi siap cair,” katanya.
Kendati demikian jelas dia, setiap anggota wajib memberikan surat keterangan sakit rawat nginap, dari Instansi terkait.
“Untuk angota yang tidak memiliki kartu sehat, tidak mendapatkan dana pelayanan solidaritas rawat nginap bersama,” imbuhnya.
Dia juga menegaskan anggota yang memiliki kartu sehat, tetapi tidak aktif membayar iuran maka tidak mendapatkan dana pelayanan solidaritas rawat nginap bersama.
Oleh karena itu, tambah Joni, solidaritas merupakan kunci utama agar program ini bisa berjalan dengan baik.
Penulis: Sandy Hayon
Editor: Ardy Abba