Labuan Bajo, Vox NTT- Sebanyak 50 peserta mengikuti water rescue di Labuan Bajo, ibu kota Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), Rabu-Senin (04-09/03/2020).
Water rescue adalah kegiatan pertolongan atau penyelamatan, serta cara pemindahan korban dari perairan seperti kolam, sungai, dan laut.
Kegiatan yang berlangsung selama seminggu ini diadakan oleh Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas B Maumere di Hotel Plago Labuan Bajo.
Pelatihan diikuti oleh peserta dari berbagai elemen masyarakat dan dinas terkait. Itu seperti Polri, TNI, KLHK.
Pelatihan water rescue bertujuan memberikan pengetahuan dan keterampilan tentang pertolongan di permukaan air.
Direktur Bina Potensi Badan SAR Nasional I Ketut Parwa menjelaskan, sebagai daerah destinasi pariwisata super-premium dan mendunia, keindahan alam Labuan Bajo dapat dinikmati dengan nyaman ketika diimbangi dengan fasilitas kesehatan dan keselamatan, serta sumber daya manusia yang berkompeten.
“Dengan pelatihan ini seluruh peserta diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan kemampuan pada pelaksanaan operasi SAR secara cepat dan tepat, apalagi Manggarai Barat saat ini sudah menjadi daerah destinasi pariwisata super-premium dengan tujuan mengurangi risiko kecelakaan bagi wisatawan,” kata Ketut kepada VoxNtt.com, Rabu pagi.
Pelatihan ini kata dia, untuk meningkatkan kualitas dan kemampuan potensi SAR yang ada di Labuan Bajo. Hal ini penting mengingat masih ada keterbatasan jumlah personel tim SAR.
“Selain mengikuti pelatihan dasar serta teknik water rescue peserta juga dibekali dengan sertifikat kompetensi yang akan berguna pada saat dibutuhkan nantinya,” ujar Ketut.
Ia menjelaskan, di berbagai bidang khususnya saat ini pelatihan potensi SAR ini merupakan upaya dari Basarnas untuk memberikan pembinaan. Tujuannya untuk mengatisipasi kebutuhan tenaga pada lokasi bencana, seperti di daerah pariwisata super prioritas, yang juga rentan dengan kecelakaan laut maupun di darat.
“Semakin banyak potensi SAR yang berkompeten, maka semakin mempercepat respons time yang akan mampu meminimalisasi jatuhnya banyak korban di laut ataupun di darat,” imbuhnya.
Dia berharap agar semua materi dalam pelatihan ini dapat terserap, kemudian ditransformasikan ke lingkungan peserta. Sehingga pemahaman SAR, khususnya di laut dan darat dapat berdampak positif oleh masyarakat luas.
“Jaga kesehatan serta jadikanlah pelatihan ini sebagai ajang pembelajaran, tukar menukar pengalaman dan mempererat jalinan silaturahmi di antara kita sebagai sesama insan SAR,” pesannya.
Sementara itu, Bupati Mabar Agustinus Ch Dula mengapresiasi pelatihan yang diberikan oleh Basarnas.
“Saya sangat bersyukur adanya pelatihan ini. Dan saya sangat mengapresiasi. Memang ini yang kita harapkan. Beri pelatihan untuk bagaimana kita memberikan pertolongan pertama kepada korban jika ada musibah yang terjadi, ya baik di laut ataupun di darat,” ungkap Dula kepada VoxNtt.com usai membuka kegiatan tersebut di Hotel Plago Labuan Bajo, Rabu pagi
Dia berharap agar semua peserta mengikuti kegiatan ini dengan sungguh-sungguh.
“Saya rasa ini satu bekal yang sangat baik untuk peserta. Karena itu ikuti pelatihan ini dengan sungguh-sungguh,” pesannya.
Penulis: Sello Jome
Editor: Ardy Abba