Atambua, Vox NTT-Kuat dugaan, sejumlah terminal bus yang ada di kabupaten Belu dibangun tanpa didahului kajian yang komprehensif.
Hal ini terbukti, setelah dibangun, sejumlah terminal tidak difungsikan sehingga terkesan mubazir dan bahkan ada bangunan terminal yang rusak karena tidak terawat.
Pantauan VoxNtt.com,Rabu (04/03/2020) di sejumlah lokasi, bangunan terminal yang dikerjakan menggunakan uang negara tidak dimanfaatkan sesuai peruntukannya.
Sejumlah terminal bus yang mubazir di Belu yakni, terminal Halilulik, Terminal Naresa, di kecamatan Tasifeto Barat, Terminal Fatubanao di kecamatan Kota Atambua dan Terminal Umanen di kecamatan Atambua Barat,Belu.
Akibat tidak dimanfaatkan, bangunan terminal Halilulik sudah rusak parah bahkan atap bangunan berupa seng sudah mulai runtuh.
Kondisi kerusakan bangunan terminal juga terjadi pada terminal Fatubanao. Atap bangunan terminal ini mulai hancur karena tidak terawat.
Lain lagi, di terminal Umanen, karena tidak digunakan dan sepi, masyarakat di sekitar area terminal menjadikan bangunan terminal sebagai kandang kambing di saat hujan dan halaman terminal disulap jadi tempat mengikat sapi.
Satu lagi terminal yang tidak dimanfaatkan yaitu terminal Naresa di jalan Trans Timor. Disaksikan media ini, setiap hari ada beberapa pegawai Dinas Perhubungan kabupaten Belu selalu melakukan penjagaan di depan pintu masuk terminal.
Belum diketahui, tujuan penjagaan untuk apa, karena di area terminal sepi dan tidak ada bus yang masuk dan parkir pada tempat yang disediakan.
Sebagaian bus dan kendaraan luar kota lebih cenderung menunggu penumpang di “terminal bayangan” di sekitar kilo meter 3 jurusan Kupang.
Terpisah, sekretaris Dinas Perhubungan kabupaten Belu, Sixtus Parera melalui sambungan telpon selulernya ,membenarkan adanya sejumlah terminal bus yang tidak digunakan bahkan mubazir.
Ia mengakui bahwa beberapa terminal yang ada di Belu memang terkesan tidak berfungsi.
Dijelaskan, terminal Halilulik tidak berfungsi lagi karena sudah ada terminal Naresa, meski saat ini terminal Naresa juga tidak difungsikan lagi.
Sementara, terminal Fatubanao tidak difungsikan lagi karena jalan masuk ke terminal sudah rusak.
“Kendaraan tidak mau masuk ke terminal Fatubanao karena jalannya rusak. Yang kedua, untuk tenaga yang mau urus terminal tidak ada anggaran lagi” jelas Sixtus saat menghubungi media ini pekan lalu melalui sambungan telpon seluler.
Sementara jelas Sixtus, terminal Umanen tidak lagi dimanfaatkan karena saat ini tidak ada lagu bus jurusan Atambua ke Atapupu karena masyarakat menggunakan mobil pick-up baik dari Atapupu ke Atambua maupun sebaliknya, sehingga terminal Umanen tidak difungsikan lagi.
Penulis:Marcel Manek
Editor: Irvan K