*) Puisi-Puisi Edy Soge Ef Er
Pipimu Memerah
~Rytha
Pipimu memerah sesudah menguap
Wajahmu bagai fajar senja
Cantik nian perempuan
Pipimu memerah sehabis tersenyum
Bibirmu lengkung pelangi
Wajahmu musim semi
Rytha,
Riwayat rindu di jalan sunyi
Wisma Arnoldus, Februari 2020
Batu Sandungan
/1/
Hujan di luar mesra sekali
Tidur tanpamu sesekali
Mesra sekali
/2/
Segalanya berlalu bagai angin sepoi
Alat dayung kau lepaskan
Tertatih di bawah rintik hujan
Malam masih di sini
/3/
Aku lukis hidup
Bagai burung malam
Menghantaui cakrawala
Redup…,
Tubuh ibarat pohon lapuk
/4/
Lebih suka gugurkan daun
Daripada menggembur tanah
Kehilangan saat teduh
Menuai badai…
/5/
Batu sandungan,
Tempat berpikir tentang jalan keluar
Dari tualang yang sesat
Hidup yang pesat
Wisma Arnoldus, Februari 2020
Puas(a)
Aku mencintaimu!
Biarlah cawan ini aku reguk
Sampai senja benar-benar habis
Dan bila esok tiba aku sudah di Yerusalem.
Cawanmu memuaskan aku,
Ah, puasssa!
Kamis, 16 Maret 2017
Mata Saja Memandang Melampaui
Dari sunyi mata sajak memandang
Melampaui
Bahwa matahari tidak pernah terbenam
Sebab senja adalah cara terbit paling elok
Nyatanya Tuhan tidak pernah menutup mata
Kamis, 16 Maret 2017
*Edy Soge Ef Er, lahir di Hewa (Larantuka, Flores Timur), 27 Oktober 1996. Belajar menulis puisi sejak di Seminari San Dominggo Hokeng, Larantuka dan sekarang belajar filsafat di STFK Ledalero, Maumere. Menulis buku kumpulan cerpen “Jendela Sunyi” (2018).