Kupang, Vox NTT – Untuk mengantisipasi penularan virus corona, Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menyiapkan anggaran senilai Rp 60 Miliar.
“Tadi saya lihat ada beberapa provinsi. Kita salah satu terbesar untuk menyiapkan itu,” ungkap Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat, didampingi oleh Wakil Gubernur Joseph A. Nae Soi, Sekretaris Daerah Provinsi NTT Benediktus Polo Maing dan Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi NTT Marius A. Jelamu saat jumpa pers di Kantor Gubernur NTT, Selasa (24/03/2020).
Dana yang dipersiapkan oleh Pemerintah Provinsi NTT kata dia, dirancang untuk perencanaan dalam mengatasi kondisi-kondisi dari ringan sampai berat yang terjadi akibat penyebaran virus corona.
“Langkah seperti apa yang harus diambil, ruangan seperti apa, alat perlindungan diri (APD), dokter dan tenaga medisnya seperti, itu semua kita hitung,” ujarnya.
Ditanya apakah dana itu dipakai untuk insentif bagi tenaga medis, Gubernur Viktor menegaskan akan disesuaikan sesuai instruksi Presiden.
“Kita lagi hitung itu. Kita akan hitung berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 4 tahun 2020 tentang refocusing kegiatan, realokasi anggaran, serta pengadaan barang dan jasa dalam rangka percepatan penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) atau virus corona untuk menghitung insentif tenaga medis,” jelasnya
500 Ribu Pack bagi Para Medis
Gubernur Viktor mengatakan, Pemerintah Pusat telah memberikan bantuan berupa 500 ribu pack Alat Pelindung Diri (APD) bagi para medis yang akan menangani pasien Covid-19 di Provinsi NTT.
“Dalam kaitan dengan alat perlengkapan diri (ADP), kita juga diberikan nama dan alamat perusahaan yang memproduksi ADP untuk memesan langsung. Tetapi dari pemerintah pusat telah mengirim ke semua provinsi. Karena NTT masih negatif pasien corona, kita hanya mendapatkan sekitar 500 packs APD dari pemerintah pusat. Dan menurut laporan kepada saya, itu sudah diterima. Kalau masih kurang tentu kita akan memesan lagi,” ungkapnya.
Gubernur Viktor juga mengimbau kepada masyarakat untuk mampu menahan diri sesaat daripada mengalami sakit dan berkepanjangan.
“Menahan diri dalam beberapa Minggu, akan membuat kita memotong mata rantai virus ini kepada banyak orang. Bukan karena kita takut sakit saja. Tetapi kita tidak tau kalau virus ini walaupun kita sehat, kita tidak tau kalau kita yang membawa. Bukan kita takut tetapi jangan sampai kita bagian yang menyebarkan itu,” tegas Viktor.
Ia juga meminta kepada masyarakat khususnya kota-kota besar, misalnya Kota Kupang dan lain-lain untuk segera mungkin ada kesadaran kolektif untuk menahan diri.
“Tinggal di rumah, belajar di rumah, bekerja di rumah, dan berdoa di rumah. Itu langkah-langkah-langkah yang disampaikan oleh bapak Presiden, imbauan- imbauan seperti itu,” ungkapnya.
Apabila dilakukan selama dua atau tiga minggu ke depan dengan secara terus menerus secara baik jelas dia, maka pasti mampu memotong mata rantai penyebaran virus tersebut.
“Memang ini hal baru. Masyarakat belum menyadari betul. Masyarakat tunggu sakit baru sadar,” tegasnya.
Penulis: Tarsi Salmon
Editor: Ardy Abba