*) Puisi-Puisi Ischo Frendino
Sepi I
Ku temui Kau di jalan,
Di saat suara bising kendaraan surut
gerbong-gerbong kereta yang kosong
Lampu-lampu jalan yang kaku berdiri.
Sepi II
Ku temui Kau di jalan,
saat gemuruh adzan
dan lonceng-lonceng gereja memilih diam
Bau-bau kemenyan yang hilang sendirian
Sepi III
Ku temui Kau di jalan,
saat gembok-gembok pagar rapi terkunci
dan suara tangisan bayi hanya dari ventilasi jendela
rayuan manis ayah mekar di ranjang ibu.
Sepi IV
Kutemui Kau di jalan,
Saat tembok, papan tulis dan
bangku-bangku sekolah mengeja bait-bait kesendirian.
Sepi V
Ku temui Kau di jalan,
saat lilin-lilin membakar ujud-ujud doa
dan tangan ibu yang mengatup kaku
menyebut namaku di kejauhan.
Jakarta, 22/03/2020. Di tengah gemuruh Covid.
Zaman Keterlemparan
Adalah zaman keterlemparan
Ada-nya hilang di tengah kerumunan
Rahasia yang sulit terungkap
Di saat diri sendiri mencungkil bola mata,memebelenggu hati
Memenjarakan diri dalam jeruji buatan sendiri
Tak tahu kemana-mana dirinya berasal
dan dari mana dirinya akan tiba
Tersesat dan terus saja tersesat.
Jakarta,18/03/2020
Aphasia
Dari kesekian pergi dan pulang dengan celotehan
musim bergantian tinggal desauan
menjadikan diri paradoks dan pertanyaan
menggigill sendirian, Adakah Ada itu ada?
Ia menggumuli dirinya, mengada
menarik napas. Udara menyingkap. Ventilasi mengetok
berkali-kali dinding dada sebagai enersi dari fenomena respirasi
pada tarikan yang semakin jauh, terpesona
Ada tersingkap sekaligus menyembunyikan diri
kembali ke dalam tanda kurung semakin kalut. Tenang dan hanyut.
Jakarta 15/03/2020
Tentang Penulis:
Saya Ischo Frendino, asal dari Larantuka, Flores Timur, NTT. Hobi saya membaca dan menulis. Tertarik dengan tema-tema yang berkaitan dengan Filsafat, sastra dan politik. Sering menulis puisi di Kompasiana. Saat ini sedang berkuliah di Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara, Jakarta.
Alamat Media Sosial :
Facebook : https://m.facebook.com/ischo_
Instagram : https://www.instagram.com/isco_frendino.0204
Gmail : ischofrendino2498@gmail.com.