Labuan Bajo, Vox NTT- Pesta Paskah merupakan hari kebangkitan Yesus Kristus dari alam maut.
Paskah selalu diperingati sekali setahun oleh umat Kristiani sebagai ucapan syukur karena Yesus Kristus telah menyelamatkan seluruh umat manusia dari dosa.
RD. Benny Denar mengatakan tahun 2020 ini ada dua pesan penting dalam perayaan Paskah.
Baca Juga: Pandemik Paskah dan Panggilan Eksistensial Agama
Pertama, paskah sebagai pesta kemenangan bagi umat manusia tidak dilepaskan dari salib dan perjuangan.
Yesus, kata dia, telah memberi contoh kepada umat manusia bahwa kemenangan hanya bisa dicapai lewat pengorbanan, penyangkalan diri dan kerja keras.
“Sebagaimana ungkapan, tak ada mawar tanpa duri, maka kitapun hanya bisa mencapai kebahagiaan hidup kalau kita mau berjerih lelah, tahan banting, mau berusaha dan kerja keras,” ungkap RD. Beden sapaan Benny Denar kepada VoxNtt.com, Sabtu (11/04/2020).
Baca Juga: “Eli… Eli… Lama Sabakhtani” (Refleksi Jumat Agung)
Pemahaman seperti ini kata pastor di Keuskupan Ruteng itu, sangat penting untuk mencegah mental dan budaya instantisme modern dalam diri umat, yang selalu ingin kaya tanpa kerja, dapat upah banyak tanpa dedikasi, mau dapat nilai tinggi tanpa belajar, juga beribadah tanpa pengorbanan.
Menurut dia, mental-mental seperti ini yang justru membuat orang menempuh jalan pintas, melalui korupsi, bekerja curang, nyontek dan lain sebagainya.
Sadar atau tidak, mental yang sama justru membuat manusia tidak bahagia meskipun dari tampilan luarnya orang tampak kaya, berpengaruh dan berkuasa.
“Kebahagiaan hidup justru diperoleh melalui kesetiaan untuk terus berjuang lewat keringat pengorbanan, bukan dengan menempuh jalan pintas,” tegasnya
Kedua, seperti para rasul dan orang-orang terdekat Tuhan Yesus, paskah bagi umat manusia juga harus membangkitkan kembali semangat dalam mengikuti Kristus dan nilai-nilai yang diajarkanNya.
Oleh karena itu, Paskah sebagai kemenangan bagi umat adalah sebuah kemenangan cara pandang, kemenangan paradigma hidup. Sebab penderitaan dan wafat Kristus adalah jaminan kebahagiaan dan keselamatan dengan mengikutiNya dan mengamalkan nilai-nilai yang diajarkanNya.
RD. Beden menambahkan, umat manusia diminta tetap berkanjang dalam iman, harap dan kasih dalam Yesus Kristus, sang penjamin kebahagiaan dan keselamatan kita.
“Mungkin saja karena mengikutiNya dengan konsekuen, menderita, namun ingatlah akan janji Tuhan kepada penjahat disalibkan di samping kananNya: Aku berkata kepadamu, hari ini juga, engkau ada bersama aku di Firdaus,” tutup Dosen STIPAS Santo Sirilus Ruteng itu
Penulis: Sello Jome
Editor: Ardy Abba