Labuan Bajo, Vox NTT- Plh. Sekda Manggarai Barat (Mabar), Ismail Surdi menyebut berdasarkan hasil rapid test di Mabar, 13 orang di Mabar positif.
“Mulai kemarin juga kita melakukan rapid test di RSUD Komodo, sampai dengan hari ini ya, ada 22 orang yang diambil rapid test terhadap jamaah yang kemarin sempat ikut kegiatan di Gowa dan menurut hasilnya dari 22 orang itu ada 13 yang positif,” ungkap Ismail kepada sejumlah awak media saat melakukan konferensi pers di Kantor Bupati Mabar Rabu (15/04/2020).
Ismail menjelaskan sebelumnya, pada tanggal 9 maret 2020, Tim Medis, paramedis dan tenaga laboratorium RSUD Komodo telah melakukan Rapid Test kepada 6 orang.
“Dari ke 6 orang tersebut didapati 1 orang yang dinyatakan positif Rapid Test. Status orang tersebut adalah Orang Dalam Pemantauan (ODP) setelah sebelumnya mengaku memiliki gejala demam. Dari hasil riwayat pasien ini, tim surveilence kemudian menemukan bahwa yang bersangkutan merupakan salah satu peserta dari total 22 peserta jamaah tabligh asal Kabupaten Manggarai Barat yang mengikuti ijtima ulama se-Asia di Gowa, Sulawesi Selatan bulan lalu,” jelas Ismail.
Tim di RSUD Komodo lanjut Ismail, kemudian melakukan rapid test kepada 21 jamaah ijtima lainnya tersebut, pelaksanaan rapid test sendiri berlangsung dari tanggal 14-15 April 2020.
“Hasil penelusuran tim surveilence ada 22 orang di Mabar. Yang 21 sisanya itu diputuskan untuk di Rapid Test. Pelaksanaan rapid tesnya kemarin (Selasa, 12/4/2020) dan Hari ini (Rabu, 15/4/2020) dan yang positif itu Ada 12. Status mereka ini bukan ODP tapi OTG, karena mereka tidak memililiki gejala sakit tapi mereka adalah orang yang punya riwayat kontak dengan daerah yang telah terkonfirmasi Kasus positif Covid 19. Sehingga 21 orang ini Kita statusnya sudah orang Tanpa gejala (OTG). Jadi jumlah seluruh yang Positif Rapid test ada 13,” tandasnya.
Ismail manambahkan sesuai SOP yang berlaku, pelaksanaan rapid test harus dilakukan sebanyak 2 kali, dilakukan di hari pertama dan Hari ke-10.
“Ke 13 OTG ini akan dilakukan rapid test kembali pada tanggal 24 atau 25 April 2020,” ungkapnya.
Hingga kini kata Ismail, ke-13 orang tersebut sedang dikarantina dan akan terus dipantau perkembangannya oleh tim medis.
Penulis: Sello Jome
Editor: Irvan K