Betun, Vox NTT-Masyarakat kabupaten Malaka dan sekitarnya diberi ultimatum keras oleh bupati dan kapolres Malaka untuk wajib memakai masker.
Pelaksanaan ultimatum ini dikontrol langsung oleh para kepala desa se-kabupaten Malaka.
Selain itu, beberapa desa sekitar kota Betun, ibu kota kabupaten Malaka, dijaga ketat selama 24 jam oleh petugas dan aparat desa.
“Wajib memakai masker, jika datang atau lewat desa Wehali. Kami jaga 24 jam dan yang tidak pakai masker akan kami suruh pulang,” tegas Robby Tei Seran, kepala desa Wehali, (15/04/2020).
Sebelumnya di desa Umanen Lawalu juga dilakukan penjagaan ketat oleh aparat dan pemuda desanya. Di sana, masyarakat yang lewat diwajibkan memakai masker dan mencuci tangan. Peralatan cuci tangan disiapkan oleh petugas di Posko desa.
Sementara di desa Harekakae, petugas dari pemerintah desa membagikan 2.000 masker untuk warga pada Kamis (16/04/2020).
Penjabat Kepala desa Harekakae, Emanuel Bere Nahak mengatakan, pembagian masker tersebut dilakukan secara gratis guna mengurangi beban warga dalam menghadapi pandemi virus corona (Covid-19).
“Khusus desa Harekakae anggaran untuk pengadaan masker sebanyak Rp. 10.500.000 dari total anggaran khusus penanganan covid desa Harekakae sebesar RP. 95.555.000,” ujarnya kepada wartawan, Kamis (16/04/2020).
Menurut dia, pembagian masker gratis itu dilakukan atas instruksi bupati Malaka melalui camat Malaka Tengah.
“Total keseluruhan warga desa Harekakae sebanyak 2.150 jiwa. Yang disediakan sebanyak 2.000 buah masker oleh pemerintah desa, sisanya 150 buah dibantu oleh LPPA Kabupaten Malaka,” katanya.
Penulis: Frido Umrisu Raebesi
Editor: Irvan K