Kupang, Vox NTT – Pemerintah provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menganggarkan dana sekitar 1 Triliun lebih untuk penanganan virus corona atau Covid-19.
Kepala Badan Keuangan Provinsi NTT Zacharias Moruk mengatakan, dana tersebut termasuk dana yang dianggarkan di- 22 kabupaten/kota se-NTT.
“Untuk penanganan Covid ini, teman-teman di- 22 kabupaten/Kota itu menyiapkan dana sekitar 279 Miliar dari seluruh kabupaten yang kami rekap,” kata Moruk kepada wartawan di ruang kerjanya, Kamis (23/04/2020) kemarin.
Dana 279 miliar itu kata dia, untuk social safety net (jaring pengaman sosial).
“Sesuai jumlah KK. KK rumah tangga miskin, KK yang rentan miskin. Dana itu yang disiapkan oleh teman-teman kabupaten/kota untuk bisa membantu masyarakat,” ungkapnya.
Kata Moruk, pemerintah di-22 kabupaten/kota melalui arahan Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat kepada para Bupati juga telah menyediakan dana 573 Miliar lebih untuk pemberdayaan ekonomi dan penanganan Covid-19.
“Sehingga keseluruhan dana penanganan Covid baik itu pemerintah provinsi maupun pemerintah kabupaten/kota senilai Rp 1. 139 Miliar lebih,” ujarnya.
Ia mengungkapkan, dana senilai Rp 1. 139 Miliar lebih tersebut untuk membiayai tiga kegiatan yakni, pembiayaan bidang kesehatan untuk Covid, pemberdayaan ekonomi, dan social safety net.
“Jadi, Rp 1. 139 Miliar lebih yang disiapkan oleh pemerintah provinsi dan kabupaten/kota untuk penanganan Covid itu sendiri, pemberdayaan ekonomi, dan social safety net,” jelasnya.
Ia mengatakan, dana Rp 1. 139 Miliar lebih tersebut akan melaporkan kepada Menteri Keuangan RI dan Kemendagri.
“Sesuai batas intruksi menteri dalam negeri untuk seluruh kabupaten/kota dan provinsi melakukan refocussing APBD atau realisasi APBD untuk mendorong atau mendukung kegiatan besar yaitu penanganan Covid, pemberdayaan ekonomi, dan social safety net,” kata Moruk.
“Hari ini teman-teman kabupaten/kota saya monitor sudah siap untuk mengirimkan laporan penyesuaian refocussing atau realisasi APBD untuk mendukung kegiatan penanganan Covid social safety net, dan pemberdayaan ekonomi, ” tambah dia
Untuk social safety net sebut dia, ada beberapa sumber yakni, sumber dari APBN, APBD provinsi, APBD kabupaten, dan Dana Desa.
Penulis: Tarsi Salmon
Editor: Ardy Abba