Soe, Vox NTT-Kisah janda miskin, Ruth Tafui asal Dusun Nonohonis, Desa Noinbila, Kecamatan Mollo Selatan memantik perhatian Pemerintah Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS).
Bupati TTS Epy Tahun langsung menerjunkan tim yang dipimpin ajudan pribadinya Dan Liu, anggota Sat Pol PP, serta Yehezkiel Lak’apu, Kamis (23/04/2020) lalu.
Tim Pemkab TTS yang diterjunkan Bupati Epy Tahun Kamis lalu itu, mengkonfirmasi kebenaran informasi kondisi janda miskin, yang selama ini tidak pernah tersentuh berbagai program bantuan.
“Tangan, kaki dan mata saya, mungkin belum menjangkau seluruh persoalan kehidupan masyarakat. Namun lewat informasi wartawan ini. Mari kita saling mengulurkan tangan,” tulis Bupati Epy melalui pesan WhatsApp saat dikonfirmasi VoxNtt.com, Kamis siang.
Baca: Nenek Ruth, Janda Miskin di TTS yang Tak Pernah Tersentuh Bantuan Pemerintah
Orang nomor satu di Kabupaten TTS ini mengaku pada Jumat, 24 Maret 2020, ia melihat langsung kondisi Nenek Ruth.
Jumat pagi, sekira pukul 10.00 Wita, Bupati Epy membawa para pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan beberapa Aparatur Sipil Negara (ASN).
Bupati Epy dan pimpinan OPD langsung memberikan berbagai bantuan jangka pendek berupa Sembako, pakaian dan sejumlah uang. Begitu pun para pimpinan OPD dan ASN yang hadir ikut memberikan sumbangan.
Untuk jangka panjang, kata Bupati Epy, Pemkab TTS akan menyediakan rumah layak huni bagi Nenek Ruth.
Bupati Epy juga meminta OPD terkait serta pihak kecamatan dan kelurahan agar memasukan Nenek Ruth dan 7 KK lain di lokasi pemukiman ini sebagai penerima manfaat berbagai bantuan.
Nenek Ruth kepada VoxNtt.com, dalam bahasa Dawan (Bahasa Daerah di TTS, red), mengungkapkan,” Terima kasih ‘Ama’ Bupati”
Kehadiran Bupati TTS dan rombongan, mendapat apresiasi masyarakat di sekitar Nonohonis.
“Nenek Ruth pantas menerima bantuan. Dia janda, tidak punya apa-apa,” ujar Fusen, salah seorang warga.
Fusen juga mengungkapkan, jika dirinya pernah melihat Nenek Ruth di suatu acara keluarga memungut sisa-sisa daging di dalam piring untuk dibawa ke rumah.
“Waktu ada satu acara duka. Kami lihat Nenek Ruth, pilih sisa-sisa daging di tempat cuci piring untuk dibawa pulang. Kami lalu melarang dia dan memberikan dia makanan yang baik,” kisah Fusen dengan wajah sedih.
Penulis: Long
Editor: Ardy Abba