Kita dapat merasakan bahwa kehadiran Corona menyubur tumbuhnya rasa solidaritas antara sesama.
Itu dibuktikan oleh berbagai individu, komunitas dan organisasi yang berinisiatif menggalang bantuan serta berbagi sembako kepada orang miskin. Tak sedikit pula yang rela berbagi dari berbagai kekurangannya.
Solidaritas sosial memang menjadi pertahanan terakhir untuk melawan musuh bersama. Setidaknya kehadiran Corona telah mengembalikan manusia pada hakikatnya sebagai homo socius.
Saling berbagi di tengah pandemi memiliki makna eksistensial bahwa kita masih ada ‘sebagai manusia’. Kita berbagi, maka kita ada! Kita berbagi, maka kita menang dalam pertempuran!