Betun, Vox NTT – Tepat pukul 13.00 Wita, sekelompok anak muda yang tergabung dalam Forum Malaka Bangkit (FMB) mulai bergerak ke arah utara tepatnya di Desa Saenama, Kecamatan Weliman, Kabupaten Malaka, Minggu (26/04/2020).
Mereka datang dari Posko FMB yang berada di Tabene, Desa Umakatan, Kecamatan Malaka Tengah, Kabupaten Malaka.
Kelompok kecil ini beranjak menuju daerah penyaluran bantuan susu dan telur.
Kali ini mereka hendak berkunjung ke salah satu rumah janda yang sudah rapuh termakan usia. Dia hidup dalam kesulitan.
Ia adalah Nenek Yuliana Rika Seran, janda tua yang merawat 6 orang cucunya. Ia sudah hidup menjada belasan tahun lalu.
Setibanya di rumah Nenek Yuliana, ternyata ia sedang berada di kebun mengembala dua ekor ternak sapi miliknya.
Relawan FMB akhirnya menyapa para tetangga sembari menunggu Nenek Yuliana yang disusul oleh salah satu cucunya.
Beberapa saat kemudian, dengan tergopoh, Nenek Yuliana datang bersama cucunya menemui relawan FMB.
Ia tampak kaget, terpancar di raut wajahnya yang sudah sangat keriput.
” Saya di kebun, kasih minum sapi. Mari duduk dulu,” sapa Nenek Yuliana.
Rupanya dia masih mengenal wajah para relawan FMB yang minggu lalu memberikannya sekantong Sembako.
Sebelumnya memang janda tua ini sudah diberi Sembako oleh relawan FMB pada Minggu (19/04/2020) lalu.
Sesaat kemudian, Nenek Yuliana bercerita santai dengan sekelompok anak muda tersebut.
Ia mengaku memiliki dua orang anak laki-laki. Namun karena ketiadaan lapangan pekerjaan di kampung, terpaksa mereka harus merantau ke Kalimantan.
Di sana mereka bekerja pada perkebunan kelapa sawit.
Namun, kata Nenek Yuliana, sudah dua bulan terakhir dua putranya itu tidak lagi mengirimkan uang.
Walau pun biasanya sedikit, tetapi hidup Nenek Yuliana sangat bergantung dari uang kiriman kedua putranya itu.
Terlebih khsusus untuk bisa menghidupi anak – anak mereka yang dirawat Nenek Yuliana.
Menurut Nenek Yuliana, dua putranya sekarang belum bisa bekerja lagi, lantaran dampak Covid-19.
“Sudah dua bulan mereka dua tidak kirim uang. Saya susah. Cucu saya ada 6 orang tinggal dengan saya. Katanya ada virus, jadi mereka tidak kerja,” cerita Nenek Yuliana.
Merasa prihatin dengan keadaan nenek tua itu, Rachel istri dari Emanuel Bria, salah satu pendiri FMB menitipkan bingkisan susu bubuk 2 boks dan 1 rak telur.
“Nenek, ini kami relawan FMB, ada titipan sedikit dari ibu Rachel di Jakarta. Ada susu dengan telur. Ini untuk nenek dengan cucu – cucu nenek,” ucap Carla, anggota relawan FMB.
Sontak, mata rabun Nenek Yuliana berkaca – kaca. Dia tampak haru dengan bantuan tersebut.
Bagaimana tidak, nenek yang luar biasa ini menghidupi 6 orang cucunya dengan keadaan yang serba kesulitan.
Cucu yang tertua, umurnya sekitar 10 tahun. Lima lainnya, masih anak – anak dan balita.
Mendengar cerita pilu Nenek Yuliana, Anny Leong, anak muda yang suka menolong kaum kecil tampak ikut terharu dan sedih.
Wanita berparas cantik asal Laran, Desa Wehali, Kecamatan Malaka Tengah, Kabupaten Malaka itu pun terkenal dengan sikapnya yang peduli.
Baca: Anny Leong: Bantu Orang Susah, Ada Kepuasan Hati
Anny Leong baru pertama kali ikut dalam kegiatan sosial FMB.
Hal itu karena, dia tertarik dengan aksi – aksi FMB yang memperhatikan kaum kecil di tanah Malaka.
“Nenek, doakan kami supaya kami sehat selalu dan banyak rejeki. Saya pribadi akan sering datang mengunjungi nenek dan cucu – cucu nenek,” kata Anny Leong.
“Terima kasih anak -anak muda. Di Gereja nanti saya akan doakan. Terima kasih banyak untuk semuanya,” ujar nebek Yuliana.
Penulis: Frido Umrisu Raebesi
Editor: Ardy Abba