Borong, Vox NTT-Pemerintah Desa Ngampang Mas, Kecamatan Borong, Kabupaten Manggarai Timur (Matim) sudah menyiapkan tempat karantina bagi para pelaku perjalanan di desa itu.
Hal itu disampaikan Kepala Desa Ngampang Mas Erison Songgo saat menggelar kegiatan peresmian posko dan pengukuhan tim relawan Covid-19, Senin (27/04/2020).
“Ini khusus bagi mereka yang menolak karantina di rumah maupun di-shelter rumah sakit Borong,” katanya.
Ia menjelaskan tempat penampungan itu akan dijaga oleh oleh dua orang petugas kesehetan dan para relawan secara bergantian.
Kades yang sudah menjabat dua periode itu mengaku saat ini Pemdes Ngampang Mas juga sudah membentuk dua posko penanganan Covid-19 dengan total relawan 56 orang.
“Jadi mereka didampingi oleh petugas kesehatan. Setiap posko didampingi oleh 2 orang petugas kesehatan. Nanti relawan kita beri insentif Rp.300.000 setiap bulan,” imbuhnya.
Kades Erison juga mengimbau kepada relawan untuk memberikan informasi dan sosialisasi kepada para pelaku perjalanan, juga anggota keluarga mereka.
“Tolong kasih tahu mereka yang baru pulang dari luar NTT sayangi keluarga. Sebarkan informasi yang baik. Apalagi bohong. Jangan sampai mereka panik. Kalau panik pasti imun tubuh lemah, maka bisa saja mereka mudah diserang penyakit,” katanya.
“Tim harus jaga ketat di posko. Kalau tidak jaga pasti keamanan masyarakat tidak terjamin. Tolong diperiksa baik yang baru datang, kalau ada gejala tolong sampaikan kepada petugas atau laporkan kepada kabupaten,” tambahnya.
Saat ini kata dia, Pemdes Ngampang Mas sudah memasang baliho untuk mengimbau masyarakat dalam upaya pencegahan virus corona di setiap posko.
Menariknya, kalimat yang tertulis dalam baliho itu menggunakan bahasa masyarakat setempat. Hal itu jelas dia, agar masyarakat mudah mengerti bahaya dan cara pencegahan dari virus yang telah mengorbankan banyak nyawa itu.
Ia menambahkan, data terkahir pelaku perjalanan di desa itu sebanyak 11 orang. Dari jumlah itu mereka memilih untuk melakukan karantina di rumah.
Pendekatan Humanis
Di tempat yang sama Bhabinkamtibmas Polsek Borong Res Matim BRIPKA Anselmus Y Magung mengatakan dalam upaya pencegahan virus sangat diperlukan pendekatan humanis.
“Alangkah baiknya orang yang pulang dari zona merah, jangan kita langsung vonis mereka. Saya harapkan, arahakan mereka ikut sesuai protokol kesehatan dari pusat. Sampaikan ke tim medis,” katanya.
Menurutnya, para pelaku perjalanan tidak selamanya terinfeksi virus corona. Sehingga diperlukan pendekatan humanis, agar tidak menimbulkan masalah baru dalam masyarakat.
“Masyarakat kita memang banyak yang belum paham karena banyak istilah baru. Tetapi kita mohon untuk kerja sama yang baik. Sosialisasi secara terus menerus agar masyarakat kita bisa mengerti,” tukasnya.
Sementara Kepala Puskesmas Lebi Siprianus San melalui Bibiana Asal (29) mengatakan saat ini semua pihak diajak untuk bersatu dalam memerangi virus corona.
“Kita harus bekerja sama. Jangan kita membunuh diri kita sendiri. Karena kita merupakan orang beresiko, karena kita harus menjaga orang datang dari luar,” ucapnya.
Ia mengharapkan para relawan dan masyarakat harus mengikuti protokol kesehatan yang ada. Hal itu dilakukan agar masyarakat tidak terinfeksi virus.
“Para relawan yang data warga baru masuk, harus jaga jarak sekurang-kurangnya 2 meter. Selanjutnya petugas kesehatan yang ukur suhu tubuh. Kita bekerja sama. Saya harap harus ikut betul,” tegas dia.
Terpantau kegiatan itu juga dihadiri Babinsa Agustinus Dasilva, Linmas, tim relawan dan Pendamping Lokal Desa Benteng Raja, Balus Permai, Ngampang Mas Compang Tenda, Stanislaus Floriansus Kariman.
Penulis: Sandy Hayon
Editor: Ardy Abba