Ruteng, Vox NTT-Semua pelaku perjalanan dari daerah terpapar Covid-19 (termasuk pemudik) di Manggarai akan mendapatkan bantuan sembako.
Pantauan VoxNtt, Kamis (30/04/2020) tim gugus Covid-19 Manggarai bersama Forkopimda membagikan sembako untuk 675 pelaku perjalanan di kecamatan Satarmese.
Sembako yang diberikan berupa Gula 1/2 kg, Beras 5 kg, telur 5 butir, Sabun 2 buah, rinso 1 bungkus, dan minyak goreng harga sepuluh ribu per orang.
Dalam sambutannya, Ketua Tim Gugus Covid-19 Manggarai Deno Kamelus mengatakan sembako yang dibagi merupakan bantuan tanggap darurat.
Bantuan itu akan diberikan kepada 3.993 di Kabupaten Manggarai orang yang datang dari daerah terpapar. Dari jumlah tersebut termasuk anak Bupati Deno salah satunya.
Namun, ia menegaskan tidak ada yang diistimewakan di tengah pendemi Covid-19, semua orang harus mengikuti protokol termasuk anak Bupati.
“Saya juga punya anak yang datang dari daerah terpapar, hari ini sudah ke 6 (masa isolasi). Dia datang dari Bandung, Jakarta lalu kemudian dia ikut protap. Jadi tidak karena anak bupati kemudian dia suka-suka, tidak. 14 hari tidak boleh kemana-mana,” ungkapnya di hadapan warga yang telah menerima sembako di Kantor Kecamatan Satarmese, Kamis (30/04/2020).
“Tapi mungkin juga nanti dia (anak Bupati Deno) dapat sembako lima kilo, karena ini kan memang program, sehingga saya sampaikan, Rino kau siap dapat sembako dan telur lima butir. Tapi dia harus di rumah,” ujarnya dalam nada guyon.
Ia pun mengungkapkan alasan memberikan bantuan sembako kepada seluruh pelaku perjalanan dari daerah terpapar.
“Kenapa kita harus bantu, prinsipnya 14 hari itu kan tinggal di rumah dan tidak kemana-mana, tapi selama 14 hari itu kan tetap makan. Oleh karena itu kita bantu apa adanya” ungkapnya.
Sampai hari ini, jelas bupati Deno negara Indonesia masih dalam situasi menghadapi wabah virus corona.
“Kita bersyukur kaerena sampai hari ini kabupaten Manggarai khusunya dan NTT umumnya masih zona hijau,” ujarnya.
Kendati demikian, Bupati Deno berharap agar seluruh masyarat tetap waspada akan penyebaran Covid-19 dan wajib mengikuti protokol.
Termasuk upaya kita lainnya untuk mencegah penyebaran covid-19.
Ia juga meminta agar tetap waspada pada orang-orang yang datang dari daerah terpapar.
Apalagi, Virus ini juga bisa ada pada orang yang tidak memiliki gejala atau yang biasa disebut orang tanpa gejala (OTG).
“Dia kelihatan sehat-sehat saja, seperti orang biasa. Tetapi karena imunitas tubuh dia itu masih kuat maka gejala-gejala klinisnya tidak kelihatan” ujarnya.
Oleh karena itu, menurutnya semua orang yang datang dari daerah terpapar untuk isolasi di rumah selama 14 hari sejak hari kedatangan.
Apabila selama masa isolasi ada gejala klinis seperti batuk, demam pilek dan lainnya akan ditangani oleh petugas kesehatan.
“Secara medis, isolasi 14 hari itu merupakan satu periode dimana masa inkubasi, satu periode dimana virus itu ada di dalam tubuh dan kemudian dalam tempo itu dia nanti kalau ada dia mulai menunjukan gejala” katanya.
Ia mengaku akan terus pantau, dan apabila ada orang yang datang dari daerah terpapar dan tidak mau isolasi mandiri di rumah.
Tim gugus Covid-19 akan mengarahkan orang yang bersangkutan untuk karantina di wisma atlit stadion Golo Dukal.
“Kita sudah siapkan tempat di stadion, sudah siapkan tempat tidur disana, dapur ada di sana. Jadi kita pindah saja dia, jadi bawa konpor dari rumah kau tinggal disitu selama 14 hari. Masak disana, disana juga ada tempat olahraga, tempat berjemur. Silahkan” katanya.
Penulis: Pepy Kurniawan
Editor: Irvan K