Mbay, Vox NTT-Pandemi Covid-19 di Indonesia diduga turut membawa dampak lain bagi sejumlah Pasangan Usia Subur (PUS) dan realisasi penggunaan alat dan obat kontrasepsi (Alokon).
Di Kabupaten Nagekeo Provinsi Nusa Tenggara Timur, 1.946 wanita dilaporkan hamil selama masa pandemi Covid-19.
Berdasarkan data informasi dari Dinas Kesehatan kabupaten Nagekeo, selama Januari hingga Maret, jumlah ibu hamil di tahun 2020 tercatat mengalami peningkatan yang cukup signifikan bila dibandingkan dengan tahun 2019, yang hanya terjadi 1.879 kehamilan di tiga bulan awal, Januari hingga Maret.
Pembatasan Sosial (social distance) diduga menjadi pemicu meningkatnya populasi ibu hamil di wilayah ini.
“Selama pandemi Covid-19, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Kabupaten Nagekeo mengaku tak bisa melakukan sosialisasi kepada pasangan usia subur (PUS) karena adanya pemberlakuan aturan pembatasan sosial (Social Distancing),” kata Serly Nuwa, Sekretaris BKKBN Kabupaten Nagekeo, Kamis 30 April 2020.
Akibat pembatasan sosial, kegiatan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) kepada masyarakat hanya dapat dilakukan secara perorangan pada saat kunjungan ke fasilitas kesehatan ( Faskes) seperti, Puskesmas, Polindes, dan Posyandu.
Peningkatan jumlah wanita hamil terpantau berbanding lurus dengan menurunya jumlah penggunaan alat kontrasepsi.
Data BKKBN Kabupaten Nagekeo pada bulan Maret tahun 2020 mencatat penurunan penggunaan alat kontrasepsi secara drastis.
Untuk alat kontrasepsi jenis Implant, dari 420 Set yang disediakan hanya satu set yang digunakan. Pil KB, dari 4.500 strip yang tersedia hanya hanya 558 strip yang digunakan.
Kondom, dari 240 Dos, hanya 1,5 lusin saja yang digunakan. Suntikan, dari 4.180 vial, hanya 582 vial yang digunakan. Sedangkan alat kontrasepsi jenis IUD, dari 50 Set yang disediakan bahkan sama sekali belum digunakan.
Penulis: Patrick Djawa
Editor: Irvan K