Betun, Vox NTT- Banjir melanda beberapa wilayah di Kabupaten Malaka. Banjir dipicu oleh karena curah hujan yang tinggi selama sepekan terakhir.
Curah hujan yang tinggi saat pandemi Covid-19 ini menyebabkan beberapa wilayah di dataran rendah Kabupaten Malaka digenangi air banjir.
Terpantau VoxNtt.com, Jumat (22/05/2020) pagi, banjir melanda wilayah Desa Weseben, Kecamatan Wewiku.
Di sana, genangan air setinggi kurang kebih 40 cm dan hampir merambat seluruh desa. Banyak rumah warga terkena dampak genangan air itu.
Banjir juga menggenangi wilayah Desa Fahiluka, Kecamatan Malaka Tengah. Daerah pesisir pantai itu, seluruhnya digenangi air.
Di Desa Halibasar, Kecamatan Wewiku juga terpantau VoxNtt.com dilanda banjir. Di sana, ada 13 rumah warga yang terendam banjir.
Banjir di Desa Halibasar ini disebabkan karena tanggul penahan di Kali Wemean jebol. Akibatnya, air bah meluap dan hampir sebagain wilayah Desa Halibasar terendam banjir.
“Kami tiap tahun banjir. Ini karena tanggul di Kali Wemean jebol dan airnya ke sini. Pak lihat sendiri, banyak rumah terendam air dari tadi malam. Kami mau masak tidak bisa ini, kayu basah dan dapur juga air semua,” keluh Maksi Bria, salah satu korban banjir di Desa Halibasar.
Tak hanya di beberapa desa itu. Terpantau pula lapangan umum Kota Betun juga terendam banjir.
Lapangan yang dipakai saat penyelenggaraan El Tari Memorial Cup (ETMC) tahun 2019 lalu itu berubah bak sebuah danau.
Tak satu pun rumput di atas lapangan yang terlihat. Semuanya sudah digenangi air setelah hujan mengguyur sejak Kamis malam.
Pemandangan yang sama juga terlihat di depan Gereja Sta. Maria Fatima Betun.
Tepat di lapangan misi depan gedung Gereja yang sementara dibangun itu, genangan air setinggi 20 cm.
Genangan air di dalam Kota Betun juga terlihat di Dusun Bakateu, Desa Wehali.
Air meluap di badan jalan juga disebabkan tersumbatnya saluran drainase di dalam Kota Betun.
Penulis: Frido Umrisu Raebesi
Editor: Ardy Abba