Kupang, Vox NTT – Menteri Pertanian (Mentan) RI Syahrul Yasin Limpo menyerahkan bantuan 43 unit traktor dan satu excavator kepada Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Acara penyerahan bantuan itu diterima langsung oleh Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat yang ditandai dengan penandatanganan berita acara serah terima barang di halaman Kantor Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT, Jumat (29/05/2020) pagi.
Bantuan tersebut sebagai bentuk kepedulian pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Pertanian untuk mendukung program pemerintah daerah yakni tanam jagung panen sapi (TJPS).
Mentan Syahrul menegaskan Kementerian Pertanian harus menjadi supporting system pengembangan pertanian di NTT.
“Kementerian Pertanian akan mem-backup NTT secara maksimal,” ujar Mentan Syahrul.
Provinsi NTT, di mata Mentan Syahrul memiliki kekuatan besar untuk menjadi lumbung komoditas Nasional. Dengan semangat yang dimiliki masyarakat bersama pemerintah daerah diyakini akan menjadi lumbung komoditas.
“Saya kira ini menjadi energi yang sangat besar, menjadi kekuatan untuk menjadikan NTT lumbung komoditas tertentu,” kata mantan Gubernur Sulawesi Selatan itu.
“Pak Gubernur sangat serius untuk melihat pertaniannya maju, oleh karena itu Kementerian Pertanian harus menjadi supporting system yang kuat,” tambahnya.
Kementerian Pertanian, kata Syahrul, dengan riset dan pembibitan yang memadai akan mendukung pemerintah provinsi untuk menjadikan NTT sebagai daerah yang berhasil di bidang pertanian.
“Beliau (Gubernur Viktor), mau melihat tanah yang tandus itu berhasil dan kita punya riset yang cukup dan kita punya bibit yang cukup. Kita nem-backup pak Gubernur di sini. Oleh karena itu semua kekuatan Kementerian Pertanian, semua Dirjen teknis akan saya turunkan untuk membantu Gubernur melakukan upaya menghadirkan pertanian yang kuat,” janjinya.
Mentan Syahrul juga menyentil soal toko tani milik Pemprov NTT.
Ia mengatakan, toko tani dapat menjadi begian untuk menstabilisasi harga bahan pertanian dan produk pertanian masyarakat.
Selain membawa hasil panen ke pasar, masyarakat juga dapat melakukan komunikasi untuk menyalurkan produk pertanian melalui toko tani milik Pemprov NTT.
“Toko tani adalah bagian dari stabiliser harga untuk menstabilkan harga. Panen yang ada, komoditas yang dihasilkan kelompok tani memiliki titik tertentu, selain ke pasar juga bisa melakukan komunikasi ke tempat ini,” katanya.
Penulis: Tarsi Salmon
Editor: Ardy Abba