Betun, Vox NTT- “Terima kasih Bapak Presiden Jokowi,” ucap Yohanes tampak dengan tulus, Sabtu (30/05/2020).
Orang lain mungkin lupa atau sengaja tidak menyampaikan ucapan ‘terima kasih’ jika menerima sesuatu. Atau mengucapkan ‘terima kasih’ dengan cepat dan standar yang bergumam hanya karena untuk memenuhi tuntutan situasi.
Namun tidak demikian bagi Yohanes. Pemilik nama lengkap Yohanes Napan (55) itu menyampaikan ‘terima kasih’ kepada Presiden RI Joko Widodo dengan ekspresi yang tulus.
Pasalnya, ia tidak pernah menyangka sebelumnya bahwa namanya masuk dalam daftar penerima manfaat Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa Covid-19.
Baca Juga: Anas Undik, Janda yang Bertahan Hidup di Tengah Gempuran Kemiskinan
Apalagi warga asal Dusun Manuinpui, Desa Numponi, Kecamatan Malaka Timur, Kabupaten Malaka, NTT itu menderita penyakit kusta.
Penderitaannya cukup lama. Sekitar 5 tahun lalu penyakit yang disebabkan bakteri Mycobacterium leprae itu mulai bersarang ke tubuhnya. Kala itu, ia masih berumur 50 tahun.
Selama 5 tahun belakangan ini pria dua anak itu merasa minder dan tidak percaya diri untuk sekadar bergabung dengan para tetangga. Yohanes takut penyakit kustanya bisa menular ke orang lain.
Baca: Hidup Sebatang Kara, Petronela Luput dari Perhatian Pemerintah
Saban hari ia berjalan menggunakan tongkat. Selain karena kusta, mungkin karena usianya yang semakin menua, lebih dari setengah abad. Tongkat di tangan kemudian menjadi penopang agar ia bisa berjalan.
“Saya sakit kusta dan bantuan ini akan saya pergunakan untuk keperluan obat dan makanan. Sekali lagi terima kasih untuk pemerintah dari atas sampai bawah,” ucapnya dengan suara terbata-bata.
Parahnya, informasi yang dihimpun VoxNtt.com Yohanes ditinggali istrinya. Ia pun menduda mulai umur 51 tahun.
Belum diketahui persis alasan keduanya berpisah. Yohanes sendiri marasa terganggu terganggu jika menanyakan istrinya, apalagi membahas nama mantan pujaan hatinya itu.
Namun rumor beredar, ia dilepas istrinya lantaran penyakit kusta yang diderita Yohanes.
Baca: Ketulusan Ene Ester: 20 Tahun Merawat Putranya dalam Pasungan
Sampai saat ini Yohanes dirawat oleh keluarga dan hidup bersama sanak saudaranya.
Sementara itu, Kepala Desa Numponi Alfons Yan Molo saat ditemui di kediamannya menjelaskan, tujuan BLT adalah untuk membantu masyarakat kecil yang ekonominya terpuruk sebelum dan saat pandemik Covid-19.
Sebab itu, Alfons bersama perangkat desa Numponi mendata para penerima BLT sebaik mungkin. Hal itu agar BLT tersebut benar – benar tepat sasaran.
“Misalnya,bapak Yohanes Napan tadi adalah warga Desa Numponi yang sangat tepat diberikan BLT,” katanya.
Alfons juga mengaku, Yohanes Napan menderita sakit kusta. Hidupnya pun menumpang di sanak saudara.
“BLT Covid-19 adalah hak rakyat dan kita sebagai pemimpin harus benar- benar menggunakan hati nurani untuk menyalurkannya,” kata Kades termuda di Kabupaten Malaka itu.
Disaksikan VoxNtt.com, Sabtu siang, Kades Alfons menyambangi Yohanes di kediamannya untuk menyerahkan BLT.
Hal itu karena mengalami sakit kusta, Yohanes Napan pun sulit berjalan. Kades Alfons pun menjalankan tugas pelayanannya dengan menghampiri langsung kediaman Yohanes.
Penulis: Frido Umrisu Raebesi
Editor: Ardy Abba